Yang Sukses dan Gagal di Kompetisi Eropa

Senin, 17 Mei 2010 – 05:56 WIB
Pelatih Inter Milan Jose Mourinho yang terharu saat merayakan sukses kedua timnya musim ini. Foto: AFP Photo/Vincenzo Ponto.

PUBLIK pecinta sepakbola khususnya peminat liga-liga Eropa, bisa dikatakan sudah boleh menurunkan ketegangan perasaan mereka dalam mendukung tim unggulan masing-masingYa, soalnya terhitung Minggu malam dan Senin dinihari tadi, sejumlah liga penting Eropa resmi menutup kompetisinya

BACA JUGA: Terancam Tak Bisa ke Eropa

Selain Liga Italia Serie A, serta Liga Primera Spanyol, Prancis pun mengakhiri kompetisi dalam negerinya tadi malam.

Jika di Italia, Inter Milan akhirnya sukses mempertahankan scudetto Serie A, berkat kemenangan terakhir atas Siena 1-0 (meskipun seteru beratnya AS Roma juga menang 2-0 atas Chievo, Red), maka di Spanyol, Barcelona pun kembali menjadi juara
Kepastian ini diperoleh El Barca - julukan Barcelona - setelah menekuk Real Valladolid 4-0 di kandang kebanggaannya, Nou Camp

BACA JUGA: Bayern Bidik Trofi Ketiga

Sementara, pesaing utama Barca dalam perebutan gelar jawara, Real Madrid, justru hanya bisa bermain imbang 1-1 lawan tuan rumah Malaga.

Bagaimana dengan liga lainnya? Di Prancis yang juga menuntaskan kompetisinya pada akhir pekan kemarin, gelar juara dipastikan menjadi milik Marseille, dengan Lyon menyusul di tempat kedua
Sementara di tempat ketiga ada AJ Auxerre

BACA JUGA: Akhir Manis Leonardo

Bagi Lyon khususnya, pencapaian ini sudah bisa disebut memuaskan, karena tradisi mereka lolos ke Liga Champions dalam 11 musim terakhir berlanjut.

"Di pertandingan terakhir ini, kami bisa bilang bahwa musim kami cukup menyenangkan," ucap pelatih Claude Puel pula, seperti dilansir Associated Press"Di paruh musim pertama, kami tampil bagus, kami bisa bersaing di dua besar klasemenDi paruh musim kedua, kami membuktikan diri sebagai satu dari empat klub terbaik di Eropa dengan menembus semifinal Liga Champions," paparnya.

Sementara itu dari Jerman, yang untuk kompetisi regulernya sudah berakhir sebelumnya dengan jawara Bayern Munchen, kemarin juga menuntaskan satu turnamen penting lainnya yaitu Piala Jerman alias DFB PokalDan tim unggulan Bayern pun - sama halnya dengan Chelsea di Inggris dan Inter di Italia - sukses meraih gelar keduanya musim iniDalam final yang digeber di Olympiadestadion, Berlin itu, Arjen Robben dkk tampil perkasa dan menghajar Werder Bremen empat gol tanpa balas.

Hal ini sekaligus membuat ambisi Bayern untuk merengkuh tiga gelar (treble winner) musim ini kian mendekati kenyataanSekaligus, menjadi tambahan konfidensi buat Robben dkk dalam rangka menghadapi Inter - yang juga mengincar gelar ketiga - di partai puncak Liga Champions, Sabtu (22/5) depan.

"Hasil ini menunjukkan betapa pentingnya arti DFB Pokal buat kami," ujar defender Phillip Lahm pula, seperti dikutip AFP"Kami punya tugas berat mengalahkan Inter di final Liga ChampionsTapi kami mampu membagi konsentrasi di turnamen ini, karena memang sangat ingin memetik treble winnerSemua pemain fokus pada target utama itu," lanjutnya.

:TERKAIT Penghujung liga-liga Eropa juga ibarat kado, atau hadiah manis buat sejumlah orangSebutlah misalnya untuk pemilik Inter Massimo Moratti, yang bak mandapatkan kado ulang tahun membahagiakan dengan titel Serie A capaian klubnyaSementara bagi Leonardo, pelatih tim sekota Inter, AC Milan, hasil laga pamungkas berupa kemenangan 3-0 atas Juventus juga ibarat kado penutup nan manisIni terutama karena sosok asal Brazil tersebut memastikan tak akan berada di Milan lagi musim mendatang.

Sukses yang dicapai Sevillla di Liga Spanyol, dengan kepatian masuk zona Liga Champions, juga disebut-sebut sebagai kado manis buat pelatih Antonio AlvarezPasalnya, Alvarez baru mulai melatih Sevillistas - sebutan Sevilla - sejak akhir Maret lalu, menggantikan Manolo Jimenez yang gagal menjaga konsistensi SevillaSaat ia datang, Sevilla gagal menang dalam lima laga terakhir dan terlempar ke peringkat keenam klasemenNamun ternyata, dia kemudian mampu mengembalikan Kanoute dkk ke empat besar.

"Meraih tiket Liga Champions adalah mimpi kami sepanjang musim iniDan ketika laga tinggal menyisakan dua menit, kami hampir saja kehilangan harapan," ungkap Alvarez, sebagaimana dikutip AS"Tapi pemain terus berjuang hingga menit terakhir, mereka tidak pernah kehilangan keyakinan, dan memenangkan hadiah terakhirnya," lanjut pelatih yang timnya juga kini bersiap tampil di final Copa del Rey itu.

Ada yang senang dengan segala kado manis dan kesuksesan, tentu ada juga yang tak senangTim-tim yang harus terkena degradasi karena berada di posisi empat hingga dua terbawah di klasemen akhir kompetisi negara masing-masing, adalah yang jelas-jelas paling merasakan pahit ituTapi itulah kompetisiAda yang kalah, ada yang menangAda yang sukses dan selalu pula ada yang gagal.

Ngomong-ngomong soal itu, sebenarnya gebyar persaingan di Eropa belum sama sekali berakhir totalSoalnya seperti telah dituliskan sebelumnya, memang masih ada setidaknya dua agenda penting lagi di kancah sepakbola antarklub benua putih itu pekan iniYang pertama adalah final Copa del Rey (Spanyol) pada Rabu (19/5) depan, yang bakal mempertemukan Atletico Madrid dan Sevilla, serta yang kedua yakni final Liga Champions UEFA, Minggu (23/5) dinihari WIB nanti, antara Bayern Munchen dengan Inter Milan.

Usai semua itu, barulah ketatnya kompetisi persepakbolaan di Eropa bisa dikatakan benar-benar berakhirPesta sepakbola juga usai? Pastinya tidakSoalnya, hanya berselang beberapa pekan kemudian, pesta sepakbola dunia yang sebenarnya justru baru akan dimulaiYa, tak lain tentunya sudah ada agenda Piala Dunia 2010, yang bakal digelar di Afrika Selatan sepanjang Juni-Juli mendatang(ito/jpnn)

Agenda Sepakbola Antarklub di Eropa

-Final Copa del Rey (Spanyol)
Rabu, 19 Mei 2010
Atletico Madrid v Sevilla

-Final Liga Champions UEFA
Minggu, 23 Mei 2010
Bayern Munchen v Inter Milan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Terakhir Milik Sevillistas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler