jpnn.com - YANI, seekor Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatrensis) di Kebun Binatang (Bonbin) Bandung, kondisinya sungguh menyedihkan. Gajah berusia 37 tahun itu terbaring sakit, Rabu (11/5).
Yani hanya dirawat seadanya oleh pihak pengelola kebun binatang. Ternyata, bonbin di kota kembang ini memang sedang tidak punya dokter hewan. Sehingga, ketika Yani sakit, tidak ada dokter hewan yang mengobati.
BACA JUGA: KEREN! Para Sarjana ini Memilih Jadi Petugas Kebersihan
Kondisi Kebun Binatang yang terletak di kawasan Jalan Taman Sari, dekat Kampus ITB itu, belakangan memang mengkhawatirkan. Ya itu tadi, gara-garanya tidak punya dokter hewan.
“Pertama bahwa dalam kondisi seperti ini memang kami akui, kurang lebih hampir satu tahun dokter tetap ini mengundurkan diri. Kami tidak bisa memaksa untuk menahan mereka. Hak mereka kan?” ujar Humas Bonbin Bandung, Sudaryo, kepada wartawan, Rabu (11/5).
BACA JUGA: Pulang Sekolah Berenang, Kadang Air Tiba-tiba Coklat, Pertanda...
Sudaryo mengatakan, tidak mudah mencari dokter hewan sekarang. Karena, hewan yang dihadapi adalah hewan liar.
Berdasarkan informasi dari persatuan dokter hewan, Sudaryo mengatakan, tidak boleh sembarang dokter menangani hewan liar.
BACA JUGA: Si Cantik Peraih Nilai UN Tertinggi, Sttt...Dilarang Pacaran
“Kami bukan tidak mencari dokter hewan, tapi memang sekarang sulit mencari dokter hewan,” terangnya.
Terhadap banyaknya keluhan masyarakat yang memprotes keadaan bonbin sekarang, Sudaryo tidak menyangkal kondisi tersebut.
“Ya kalau kita membantah juga buat apa. Ini kan ruang publik, pasti kelihatan,” terangnya.
Sedangkan khusus untuk kondisi gajah yang sekarang sakit, lanjut Sudaryo, sebenarnya pihaknya sudah mentraining dua pawang di Solo.
“Mereka sudah mendapat training dari ahli gajah yang berasal dari Lampung,” katanya.
Jumlah Gajah di Bonbin Bandung ada empat ekor dan semuanya Gajah Lampung. Sudaryo mengatakan, berdasarkan pengalamannya, kasus gajah sakit baru terjadi sekarang.
“Saya kan baru di sini dua tahun, saya tidak tahu sebelumnya ada atau tidak. Jadi ya jangan dibesar-besarkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai harga tiket masuk ke Bonbin Bandung terlalu mahal.
“Duapuluh ribu itu terlalu mahal, dengan fasilitas yang seperti ini. Kalau dibandingkan dengan Kebun Binatang Ragunan kan jauh,” ujar Ridwan Kamil, saat datang langsung meninjau kondisi Kebun Binatang Bandung yang mengkhawatirkan itu, kemarin.
Ridwan melihat langsung kondisi seekor gajah bernama Yani, yang sekarang dalam keadaan sakit. Ridwan Kamil mengaku sedih melihat kondisi gajah tersebut.
Ridwan Kamil bahkan terlihat menitikkan air mata saat melihat kondisi Yani, dan langsung memberikan air minum kepada gajah tersebut.
“Harusnya kalau mau ngebuka bisnis urusan mahluk hidup, instrumennya harus disiapkan, seperti klinik dan dokter hewan, karena itu sudah standar,” katanya.
Terlebih kebun binatang ini dibuka untuk masyarakat umum, seharusnya memikirkan aspirasi pengunjung.
“Kalau tidak mau mendengar apa kata masyarakat, jangan buka kebun binatang untuk umum. Buka saja kebun binatang pribadi, kan selesai,” tegasnya.
Ridwan Kamil menegaskan, jika memang pihak yayasan tidak sanggup untuk menyediakan fasilitas yang memadai maka mestinya minta bantuan investor.
“Kalau ada celah hukumnya sih, saya mau saja memberikan biaya untuk perbaikan,” tegasnya.
Solusi dari Pemkot Bandung sendiri, lanjut Ridwan Kamil, adalah membuat kebun binatang baru di kawasan Bandung Timur.
“Ya kalau bicaranya dengan Wali Kota Bandung yang memiliki lahan terbatas, ya jawabannya di kawasan Gedebage,” pungkasnya. (mur/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Menteri Meneteskan Air Mata, Gadis-gadis Kecil Itu pun Menangis
Redaktur : Tim Redaksi