Yasonna Sebut Dua Tokoh Ini Jadi Guru Politiknya

Senin, 07 September 2015 – 06:06 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) menyalami politikus senior Sabam Sirait, Minggu (6/9). Foto: dokumentasi pribadi Sabam Sirait for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhukham) Yasonna Laoly menyebut dua nama tokoh yang berjasa dalam karier politiknya. Menurutnya, dua tokoh itu pula yang menjadi mentornya di politik.

Dua tokoh yang menjadi guru politik Yasonna adalah mendiang Taufiq Kiemas dan Sabam Sirait. “Bang Sabam dan juga Pak Taufiq Kiemas adalah guru politik saya," kata Yasonna dengan nada suara haru saat menghadiri syukuran anugerah Bintang Mahaputera Utama untuk  Sabam Sirait di Jakarta, Minggu (6/9). Agustus lalu, Sabam menerima Bintang Mahaputera Utama dari negara yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Miris.. Jemaah Haji Indonesia Dapat Bus Bobrok

Menteri asal PDI Perjuangan itu mengatakan, mestinya negara negara menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama untuk Sabam sejak dulu. Sebab, politikus pendiri PDI dan PDIP itu dikenal sebagai negarawan yang mencurahkan pikiran dan tenaga untuk bangsa dan negara.

BACA JUGA: Akhirnya, Novanto Angkat Bicara soal Donald Trump

Politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait. Foto: dokumen JPNN.Com

Salah satu yang dipelajari Yasonna dari Sabam adalah konsistensi. "Bang Sabam adalah politikus  yang setia dan konsisten,” ucapnya.

BACA JUGA: DPR: Putusan MK tak Cocok untuk Honorer K1 dan K2

Baca juga: Yasonna Buka Rahasia tentang Guru Politiknya

Yasonna menambahkan, Sabam merupakan politikus yang pantas diteladani karena memegang teguh prinsip di tengah hiruk pikuk politik. Namun, Bang Sabam -demikian Yasonna menyebut seniornya di politik itu- tetap lentur dalam bergaul.

Sikap Sabam yang teguh memegang prinsip tapi lentur dalam bergaul itu membuatnya menjadi tokoh lintas generasi. Mantan sekretaris Partai Kristen Indonesia (Parkindo) itu sudah dikenal sebagai politikus di era Bung Karno. Kemudian mendirikan PDI di era Soeharto.

Sabam juga pernah duduk di Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Selama beberapa periode, Sabam juga duduk di DPR/MPR.

Ia tetap eksis di era Presiden Megawati Soekarnoputri, era Susilo Bambang Yudhoyono, dan menjadi tokoh yang mendorong Joko Widodo maju di pemilu presiden.  “Sabam Sirait telah mewariskan teladan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak bangsa,” kata Yasonna menyanjung ayah politikus PDIP Maruarar Sirait itu.

Pujian untuk sabam juga datang dari mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Maruarar Siahaan. Pria yang kini menjadi Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu menyebut Sabam telah mewariskan catatan penting bagi generasi selanjutnya.

Karenanya, kata Maruarar menegaskan,  Sabam bukanlah milik satu kelompok saja. “Pak Sabam adalah milik rakyat Indonesia,” sebutnya.

Sedangkan Sabam saat berbicara di acara itu lebih banyak memberikan nasihat tentang pentingnya kejujuran. Menurutnya, jika Indonesia mau melampaui kemajuan yang ditorehkan Singapura, Korea Selatan atau bahkan Jepang, maka kuncinya adalah jujur. “Kejujuran adalah modal utama dalam membangun bangsa dan negara,” ujarnya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNP2TKI Tetap Urus Korban Kapal Tenggelam di Malaysia, Meski Bukan TKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler