Yassir Kehilangan HP Saat Ikut Demo di Kedubes Prancis, Nih Pelakunya

Senin, 02 November 2020 – 18:39 WIB
Ilustrasi copet. Foto: Radar Bojonegoro

jpnn.com, JAKARTA - Dua orang terduga copet diamuk massa. Pelaku 'bermain' saat unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis untuk Indonesia, Menteng.

"Jadi benar ada dua orang yang diamankan massa yang diduga pelaku copet. Ada beberapa orang yang mengaku sebagai korban, lagi kami dalami, apakah benar ada korban dan apakah ada saksi. Kalau dalam unsurnya terpenuhi nanti akan kami proses lagi," ujar Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin, Senin (2/11).

BACA JUGA: Dor! Raja Copet di Kota Padang Dapat Hadiah Timah Panas dari Polri

Terduga pelaku kejahatan itu, yakni berinisial JH (30) dan EJ (23), keduanya sempat diamuk massa yang berunjuk rasa, kemudian diamankan petugas kepolisian yang sedang mengamankan demo.

Pada saat diamankan petugas, salah satu dari orang yang diduga copet itu terlihat menggunakan kaus berwarna putih yang mirip dengan atribut massa aksi di Kedutaan Besar Prancis.

BACA JUGA: Menkes Masuk Rumah Sakit Lagi karena Covid-19

Sementara itu, satu orang lainnya diketahui memakai kaos tanpa lengan dan memiliki tato di lengan kirinya.

"Ini keduanya dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk pendalaman," ujar Burhanuddin.

BACA JUGA: Seorang Wanita Asyik Bersama 17 Lelaki, Satpol PP Temukan Ini, Hmmm

Sementara itu, ada dua orang dari massa aksi yang merasa menjadi korban pencopetan di kawasan Kedutaan Besar Prancis itu.

"Saya kehilangan handphone saya itu pas mulai ramai-ramai. Saya kan mindahin motor, pas dicek tahu-tahunya handphonenya sudah enggak ada. Ini jadinya mau buat laporan ke Polsek Menteng," ujar Yassir, salah seorang peserta aksi dari Tanjung Priok yang kehilangan telepon seluler saat mengikuti aksi di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis.

Berkaca dari temuan copet pada beberapa aksi terakhir di Jakarta Pusat, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto berharap peserta aksi dapat lebih berhati-hati dan menjaga barang bawaannya dengan lebih waspada.

"Pada aksi-aksi seperti ini memang padat sekali. Jadi ini kami imbau warga kalau aksi-aksi jangan sekali-sekali tas di belakang, kemudian resleting jangan yang gampang dibuka, ataupun handphone jangan ditaruh dibelakang kantong celana karena gampang diambil (copet)," ujar Heru. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler