Yenny Wahid: Ada Kelompok Sengaja Tebarkan Kebencian

Selasa, 06 Februari 2018 – 06:13 WIB
Direktur Eksekutif Wahid Foundation Yenny Wahid. Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Yenny Wahid menegaskan sikapnya untuk tidak memihak salah satu pasangan calon (paslon) di Pilgub Jatim.

Putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu menjaga jarak dari dua kandidat yang bersaing memperebutkan kursi gubernur.

BACA JUGA: Aroma Kuliner Lokal dalam Diskusi Kebangsaan Hasto-Yenny

Sikap tersebut disampaikan pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid itu ketika bertemu dengan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang kemarin berkunjung ke kantor The Wahid Institute.

Menurut Direktur Eksekutif The Wahid Institute itu, dua calon yang sekarang bertarung di Jatim adalah sama-sama tokoh utama NU.

BACA JUGA: Tiga Pantun Hasto untuk Semangati KBS-Ace Merahkan Bali

”Kami semua keluarga Gus Dur mengambil jarak yang sama dengan semua kandidat,” tegasnya.

Dia tidak ingin terjadi konflik yang bisa berdampak pada NU. Dibutuhkan pihak yang bisa mendamaikan masyarakat ketika konflik cukup tajam. Maka, dia dan keluarganya mengambil sikap untuk tidak memihak salah satu calon.

BACA JUGA: Doa Bupati Ponorogo Buat Gus Ipul-Mbak Puti saat Wayangan

Yenny menyatakan, pertemuan dengan Hasto tidak membahas politik praktis. Yang dibicarakan adalah politik kebangsaan yang bergerak pada tatanan nilai.

Dia menyampaikan kepada Sekjen agar para calon yang diusung PDIP memperjuangkan toleransi dan kebersamaan masyarakat. Memberikan perhatian kepada masyarakat kecil.

Perempuan kelahiran Jombang itu menyatakan, The Wahid Institute akan menjalin kerja sama dengan partai banteng. Namun, dia belum bisa menyebutkan bentuk kerja sama kedua pihak.

”Yang terpenting membangun kesepahaman bagaimana menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan dan toleransi,” ucap dia seusai pertemuan, Senin (5/2).

Kerja sama itu bisa dilakukan dalam bidang ekonomi. Dia menyatakan, selama ini lembaganya mempunyai program pengembangan ekonomi.

Dia akan meminta dukungan dari kepala daerah yang diusung PDIP dalam penguatan ekonomi masyarakat.

”Kami juga meminta bantuan kepala daerah untuk penguatan toleransi di tengah masyarakat,” tutur istri Dhohir Farisi itu.

Dia juga mengajak semua pihak untuk mencegah konflik berbau SARA. Konflik itu selalu berdampak masif dan mematikan. Harus sekuat tenaga dicegah agar tidak sampai terjadi.

Perlu kesadaran dari semua tokoh politik dan tokoh masyarakat untuk selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Saat ini, lanjut dia, ada kelompok yang dengan sengaja menebarkan kebencian sehingga terjadi konflik di tengah masyarakat.

Hal itu harus disadari agar masyarakat tidak gampang termakan narasi kebencian. Toleransi dan kebersamaan harus dikedepankan.

Hasto mengatakan, partainya siap bekerja sama dengan The Wahid Institute. Kedua pihak akan berupaya mencari solusi terhadap berbagai persoalan bangsa.

Ke depan, tutur dia, kerja sama dilakukan antara The Wahid Institute dan Megawati Institute. ”Itu tidak lepas dari kedekatan Gus Dur dan Bu Mega,” ucapnya.

Politikus kelahiran Jogjakarta itu menyatakan, pihaknya juga siap bekerja sama dalam menebarkan nilai kebangsaan dan toleransi.

Dia mengapresiasi pembinaan komunitas cinta damai yang dipelopori Yenny. ”Kami banyak belajar bagaimana melakukan pembinaan komunitas,” tuturnya. (lum/c6/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PDIP Lupa Nama Wali Kota Denpasar


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler