Yingluck Shinawatra Menang Mutlak

Thaksin Siap Pulang Akhir Tahun

Senin, 04 Juli 2011 – 12:59 WIB
BANGKOK - Thailand mencatat sejarah baruYingluck Shinawatra bakal menjadi perempuan pertama yang menjabat perdana menteri (PM) Negeri Gajah Putih tersebut.

Berdasar hasil pemilihan umum yang dilangsungkan kemarin (3/7), Puea Thai Party (PTP) yang mengusung Yingluck sebagai kandidat PM menguasai lebih dari separo kursi di parlemen

BACA JUGA: Hizbullah Tolak Keputusan Tribunal

Artinya, PTP berhak membentuk pemerintahan sendiri tanpa koalisi dengan partai lain.

Sejak dicalonkan pertengahan Mei lalu, Yingluck dinilai bakal melenggang ke kursi PM dengan mulus
Sebab, dia menyandang nama besar Shinawatra

BACA JUGA: William-Kate Tanam Pohon Cinta untuk Kenang Putri Diana

Perempuan cantik berusia 44 tahun itu memang adik bungsu mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra yang kini tinggal di Dubai karena menghindari hukuman atas kasus korupsi
Meski begitu, pendukung Thaksin di Thailand masih banyak

BACA JUGA: Strauss-Kahn Tak Boleh Keluar AS

Terutama dari kalangan grassroot.

Menurut hasil perhitungan suara yang dikeluarkan Komisi Pemilu Thailand pukul 10 tadi malam (waktu Bangkok sama dengan WIB), PTP sukses meraih 261 di antara 500 kursi yang diperebutkanSementara Partai Demokrat (PD) yang menjadi rival utama PTP hanya mengumpulkan 162 kursiDengan demikian, kandidat PM incumbent Abhisit Vejjajiva yang juga pemimpin PD harus menyerahkan kursinya kepada Yingluck.

Tadi malam, pukul 22.45, Yingluck menemui ribuan pendukungnya yang menyemut di depan Kantor PTP di kawasan Petchaburi Road, BangkokIbu satu anak itu terlihat semringah saat memberikan kata sambutan"Terima kasih semuanyaTerima kasih atas dukungannya," ujar diaYingluck hanya memberikan sambutan selama lima menitTapi, itu dirasa sudah memuaskan bagi pendukungnya yang kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Yingluck memang terbilang baru dalam dunia politikNamun, ayah serta beberapa saudaranya lebih dulu dikenal sebagai politikus, terutama Thaksin yang menjadi PM sejak 2001 dan dikudeta militer pada 2006Sebelumnya, perempuan alumnus Master of Political Science Kentucky State University di AS itu lebih dikenal karena memimpin beberapa perusahaan keluarga, termasuk Shinawatra Directories Co Ltd.

Euforia kemenangan sudah terasa sejak siang atau beberapa saat setelah pemungutan suaraRibuan pendukung memadati Kantor PTPMereka meneriakkan yel-yel dan menyalakan kembang apiBeberapa kandidat anggota parlemen PTP juga tampil satu per satu dan menyampaikan pidato kemenanganSebagian mengenakan kaus bertulisan Red in the Land serta memajang foto Yingluck bersanding dengan Thaksin.

Dua jam sebelum hasil akhir diumumkan, Abhisit sudah memberikan ucapan selamat kepada YingluckDisiarkan langsung di berbagai televisi lokal, lelaki yang dulu dikenal sebagai penggerak kelompok anti-Thaksin tersebut mengakui kekalahanNamun, dia menegaskan bahwa partainya tetap tidak akan memberikan dukungan atas upaya amnesti untuk Thaksin yang coba dilakukan Yingluck bersama pemerintahan barunya kelak.

Banyak kalangan menilai, pemerintahan baru yang bakal dipimpin Yingluck akan memberikan amnesti bagi ThaksinJika itu terjadi, dikhawatirkan akan ada banyak penolakan dari kalangan anti-Thaksin dan bisa timbul chaosKarena itu, Kedubes Australia dan Inggris di Thailand telah mengeluarkan larangan bepergian ke Thailand bagi warganya karena khawatir akan adanya kerusuhan selama proses pembentukan pemerintahan baru.

Maret sampai Mei 2010, kaum Kaus Merah menguasai BangkokMereka menuntut amnesti bagi Thaksin yang dianggap sebagai sang penyelamat lewat kebijakan-kebijakan populernya yang prorakyatMiliter akhirnya turun tangan membubarkan mereka yang berakibat tewasnya 91 orang.

Thaksin yang kini berada di Dubai mengatakan, pemilu kali ini merupakan langkah maju bagi Thailand"Orang sudah capai dengan sesuatu yang statisMereka ingin melihat perubahan secara damai," katanyaDia mengaku siap kembali ke Thailand akhir tahun ini"Saya ingin kembali sebagai bagian dari solusi masalahKalau kembalinya saya menimbulkan masalah, lebih baik tidak usah," tegasnya.

Lima tahun lalu, Thaksin dikudeta militer dan pengadilan memvonisnya dua tahun karena dianggap korupsiDia lantas mengasingkan diri dengan berpindah-pindah negaraNamun, dia masih berusaha mengendalikan pemerintahan Thailand melalui orang-orang kepercayaannyaTapi, tidak ada PM dari "orang" Thaksin yang bertahan lamaMereka semua sukses dipaksa mundur secara damai dengan alasan konstitusional.

Pada Pemilu 2007, People's Power Party (PPP) jelmaan Partai Thai Rak Thai pimpinan Thaksin yang dibubarkan setelah kudeta militer menang pemiluMereka lantas menempatkan Samak Sundaravej sebagai PMDia dilantik Januari 2008, namun harus mengakhiri pemerintahannya September 2008 dengan alasan melanggar konstitusi karena memiliki pekerjaan lain selain PMYaitu menjadi pembawa acara memasak di sebuah stasiun televisi.

Yang terpilih sebagai pengganti Samak adalah Somchai Wongsawat yang tercatat sebagai kakak ipar ThaksinLagi-lagi kepemimpinannya tidak berusia satu tahunBahkan hanya kurang dari empat bulanParlemen menggugatnya dengan mosi tidak percaya setelah dia diketahui memiliki saham pada perusahaan yang berbisnis dengan perusahaan negara.

"Masa depan Thailand bergantung bagaimana petinggi politik melihat suara rakyat," kata Pavin Chachavalpongpun dari Institute of Southeast Asian Studies di SingapuraSemakin besar kemenangan partai yang dipimpin Yingluck, semakin stabil pemerintahan yang mereka bentukMaka, semakin sulit petinggi politik di Thailand mengendalikan mereka(sof/any/c9/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Bias Politik, ICC Hanya Targetkan Afrika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler