jpnn.com, YOGYAKARTA - Yayasan Kajian Citra Bangsa (YKCB) mendukung usulan momentum Serangan 1 Maret sebagai hari besar nasional Penegakan Kedaulatan Negara.
Dukungan tersebut disampaikan langsung Ketua YKCB Mayjen TNI (purn) Lukman R Boer bersama pembina YKCB Soehardjo kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogyakarta, baru-baru ini. “Kami berharap peringatan 1 Maret makin semarak,” kata Lukman R Boer.
BACA JUGA: Menhub Bakal Minta Persetujuan Gubernur DIY
Hal senada diungkap Kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) Brigjen TNI Eddy S Siahaan. Ia mengatakan bahwa SU 1 Maret merupakan momentum yang berdampak secara internasional sehingga layak dijadikan hari besar di Indonesia.
“Peristiwa itu memukul diplomasi Belanda sehingga dilaksanakan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berujung pada penyerahan kedaulatan Belanda pada Indonesia,” kata Eddy dalam peringatan Serangan Umum (SU) 1 Maret di Makam Perjuangan Soemenggalan, Kemusuk, Bantul,
BACA JUGA: Guru Honorer Nonkategori Minta Diangkat PNS Pakai Keppres, Nih Jumlahnya
Eddy pun mendukung penuh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam pengusulan Momentum Serangan 1 Maret sebagai Hari Besar Nasional Penegakan Kedaulatan Negara yang telah diusahakan sejak beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Mayjen TNI Pur. Tanri Bali Lamo, yang juga hadir menyatakan, betapa bersejarahnya Desa Kemusuk. Hal inilah yang patut diketahui generasi muda saat ini.
BACA JUGA: Pemerintah Diharapkan Memerhatikan Nasib Travel Umrah
“Di desa ini Presiden Soeharto dilahirkan dan memiliki kontribusi luar biasa dalam sejarah bangsa mempertahankan kemerdekaan. Jumlah korban agresi Belanda, menunjukkan pentingnya Kemusuk bagi Belanda," ujar Tanri.
Diketahu, di bulan ini akan ada gelaran 'Maret Bulan Pak Harto' yang mengusung tema 'Membangun Manusia Indonesia yang Seutuhnya'. Dalam ajang ini akan ada lomba mewarnai, diskusi, seminar, dan ditutup dengan Pentas Kesenian dan event lari nasional Patriot Run 2020 yang rencananya dilakukan di Sentul, Bogor.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh