jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Gubernur Kaltim Isran Noor melakukan kunjungan kerja ke mini ranch Jayatama, di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kamis.
Mini ranch Jayatama merupakan hasil upaya Yayasan Life After Mine (YLAM) sebagai pemrakarsa program.
BACA JUGA: Dirjen PPKL: Aspek Lingkungan Harus Diperhatikan di Lahan Bekas Tambang Batu
Kandang penggembalaan mini tersebut disponsori PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI), sebagai upaya pemanfaatan lahan bekas tambang di kawasan Kutai Kartanegara (Kukar).
Fasilitas mini ranch Jayatama dikelola oleh PT Bramasta Sakti, dengan tujuan utama menekan angka kematian pedet sehingga dapat meningkatkan populasi sapi yang berkualitas.
BACA JUGA: Polisi Cokok 2 Wanita, Salah Satunya Guru, Barang Buktinya Bikin Melongo
Hal itu dibuktikan dengan lahirnya 10 ekor pedet selama kurang dari tiga bulan fasilitas mini ranch Jayatama dibangun.
Pembina Yayasan Life After Mine, Andrew Hidayat memaparkan rencana program-program kemitraan untuk peternakan dan perkebunan.
BACA JUGA: Memiliki Penghasilan Belasan Juta Rupiah, 2 Mahasiswa Digarap Polisi, Astaga!
“Ini merupakan program kemitraan yang dilaksanakan bersama dengan kelompok peternak di sekitar kawasan Desa Jonggon, di mana para peternak sapi menitipkan ternaknya di fasilitas kami dan nantinya dapat menikmati hasilnya bersama,” kata Andrew dalam keterangan tertulis, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Isran didamping Andrew Hidayat meninjau langsung pelayanan inseminasi buatan dan vaksinasi hewan ternak yang ada di kawasan mini ranch oleh tenaga ahli dari Cattle Buffalo Club (CBC).
Tim CBC merupakan tenaga ahli yang terafiliasi dengan Universitas Padjajaran (Unpad) serta dinas peternakan dan pertanian, untuk membantu program sosialisasi dan edukasi peternakan ke masyarakat sekitar kawasan.
PT Bramasta Sakti saat ini mengelola 2.400 hektare lahan, yang ditujukan untuk pembangunan ekosistem untuk fasilitas peternakan dan perkebunan yang terintegerasi.
Yang mana 200 hektare dipergunakan untuk perternakan dan selebihnya sekitar 2.200 hektare ditujukan untuk budidaya jagung.
"Dengan sistem full mekanisasi, nantinya kebun jagung kami akan terintegrasi dan diharapkan dapat menunjang kebutuhan silase para kelompok ternak baik di mini ranch Jayatama ataupun di daerah sekitar kami," tambah Andrew Hidayat.
Gubernur Isran juga melakukan audiensi dengan lima kelompok peternak sapi yang ada di Desa Jonggon.
"Salah satu tantangan kami di sini adalah mengenai kebutuhan bahan baku dan alat pembuat silase yang nantinya dapat di simpan lama dan bernutrisi," kata ketua kelompok ternak Pemuda Karya, Ari.
Pembangunan mini ranch kedua juga tengah dilakukan, sehingga kapasitas kandang bisa menampung 200 ekor sapi.
"Hal itu merupakan aksi nyata dari upaya Yayasan Life After Mine bersama dengan PT Multi Harapan Utama untuk mewujudkan program peternakan dan perkebunan berkelanjutan di lahan pascatambang," pungkas Andrew Hidayat. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahan di Tambang Australia Barat Ini Diputuskan Sebagai Hak Adat
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha