jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai positif program cashback yang diberikan Pertamina kepada konsumen.
Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, program yang diberikan melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja tersebut bisa mengedukasi masyarakat dalam menggunakan pembayaran nontunai.
BACA JUGA: Tetap Beroperasi Saat Pandemi Corona, Pertamina Jaga Perekonomian Nasional
“Sekarang memang era nontunai, aksi korporasi Pertamina bisa melatih sektor finansial masyarakat,” kata Tulus, Rabu (6/5).
Selama masa pandemi Corona, Pertamina memang memberikan berbagai program cashback bagi pembeli BBM berkualitas.
BACA JUGA: Saran Defiyan Cori, Pemerintah Sebaiknya Tidak Turunkan Harga BBM
Program tersebut memang tidak diberikan potongan langsung dalam bentuk tunai, namun diperhitungkan sebagai transaksi dan akan ditambahkan pada saldo aplikasi LinkAja.
Sesuai info dari website LinkAja, saldo aplikasi LinkAja bisa ditarik tunai melalui ATM Bank Himbara, seperti Bank Mandiri, Bank BRI, BNI, dan BTN.
BACA JUGA: Harga BBM Belum Turun, Seperti ini Respons Pertamina
“Yang penting, berbagai promo itu benar diberikan kepada konsumen, tentu sah-sah saja. Perusahaan kan boleh berpromosi,” jelas Tulus.
Tulus menambahkan, pembayaran nontunai juga memiliki manfaat besar. Terlebih ketika pandemi seperti saat ini.
Pembayaran nontunai bisa memperkecil peluang penularan risiko COVID-19. Di mana menurut WHO, transaksi cash berpotensi menjadi transmisi menularkan virus corona.
Selain itu, promo tersebut juga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, Pertamina dan juga konsumen.
Bagi Pertamina, upaya ini bisa untuk meningkatkan penyerapan BBM yang saat ini anjlok. Sedangkan bagi konsumen, tentu mendapat keuntungan dari adanya cashback tersebut.
Sementara, pengamat ekonomi dan bisnis Universitas Cendrawasih Ferdinand Risamasu juga menilai cashback Pertamina kepada konsumsen sebagai hal positif.
“Tidak ada masalah. Cashback Pertamina itu positif dan bagus,” kata Ferdinand.
Ferdinand juga sependapat, cashback tersebut memang bermanfaat agar masyarakat terbiasa menggunakan pembayaran nontunai.
“Sekarang memang tren dan juga ada urgensi di sini. Apalagi dalam dunia ekonomi, pembayaran tunai mulai ditinggalkan. Sebagian besar negara juga menghindari kegiatan tunai karena berisiko,” tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy