jpnn.com - JAKARTA - Beredarnya beras plastik yang diduga beras palsu hingga kini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut, perlu dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu.
Apakah beras tersebut benar beras plastik atau hanya dugaan semata. Masyarakat kata dia, tidak boleh langsung berspekulasi.
BACA JUGA: Sering Kritik Jokowi, Eks Penasihat KPK Ragu Bisa Masuk Pansel
"(Kasus beras plastik), belum jelas kasusnya. Disperindag Bekasi harus melakukan uji lab untuk membuktikan itu beras plastik atau bukan," ujar Tulus kepada JPNN.com, Rabu (20/5).
Meski demikian, ia tak menutup kemungkinan kasus beras plastik yang sempat beredar di Hongkong dan Malaysia, juga menimpa di Indonesia. Untuk itu dia meminta masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga untuk lebih mawas diri.
BACA JUGA: Minta Bareskrim Keluarkan SP3, BW Cabut Gugatan Praperadilan
"Yang jelas kasus beras plastik pernah terjadi di Hongkong dan Malaysia. Sangat mungkin itu terjadi di Indonesia, karena Indonesia impor beras dari Tiongkok," beber dia.
Awalnya, masalah beras plastik mencuat setelah diungkapkan oleh seorang ibu rumah tangga di Bekasi, Dewi Setiani. Dia merasa beras yang dibelinya berbeda dari biasanya. Dewi kemudian menulis masalah itu di akun media sosialnya. Tulisannya langsung mendapat respon dari banyak kalangan. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Kemenhub Siapkan Kapal dan KA untuk Angkut Motor Gratis Selama Mudik
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, DPO Kasus Terorisme Poso Bertambah, Ini Dia Namanya
Redaktur : Tim Redaksi