YLKI Tolak Kenaikan HET Elpiji 3 Kg

Minggu, 07 Desember 2014 – 01:36 WIB

jpnn.com - BENGKULU - Rencana Pemerintah Provinsi Bengkulu menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji ukuran 3 kg bersubsidi Rp 1000/tabung ditentang Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Bengkulu.

Alasannya, kenaikan harga dinilai akan meresahkan masyarakat serta membebani masyarakat miskin. Untuk itu gubernur didesak untuk tidak menaikkan HET elpiji bersubsidi tersebut.

BACA JUGA: BKSDA Kalteng Turunkan Tim Kematian Orangutan

"Sudah cukuplah elpiji 12 kg naik. Sekarang ini dampak dari kenaikan BBM sudah membuat semua barang naik. Jadi kalau elpiji 3 kg akan dinaikan lagi sama saja akan menyengsarakan masyarakat," terang Ketua YLKI Bengkulu Ahmad Nurdin kepada Rakyat Bengkulu (Grup JPNN) kemarin.

Menurut Ahmad Nurdin, saat ini walaupun HET elpiji ukuran 3 kg tidak naik, pihaknya yakin bahwa agen dan pangkalan sudah mendapatkan keuntungan yang besar.

BACA JUGA: Guru Agama Cabul Minta Tidak Dipecat sebagai PNS

Bahkan dampak kenaikan itu tentu akan membuat harga di eceran akan semakin tinggi. Apalagi kenaikannya besarnya di atas Rp 500 per tabung. Hal tersebut akan berdampak membuat masyarakat beralih ke kayu bakar.

"Sekarang ini harga elpiji di eceran sudah mencapai Rp 17.500 per tabungnya. Artinya jika naik lagi maka bisa mencapai Rp 18.000 per tabung. Walaupun yang dinaikan itu hanya sebatas tingkat pangkalan dan agen. Buktinya sekarang harga di agen Rp 13.500 per tabung, dan di Pangkalan Rp1 4.500 per tabung, di eceran sudah sangat jauh mencapai Rp 17.000 per tabung," ujar Ahmad Nurdin.

BACA JUGA: Sadis! Orangutan Ditembak Bak Teroris

Sementara Herlina (35) warga Jalan Salak Lingkar Timur mengaku keberatan rencana kenaikan HET Elpiji 3 kg. Sebab dipastikan harga di eceran akan semakin tinggi. Selama ini masyarakat sudah keberatan dengan harga elpiji selisih Rp 3 ribu di pangkalan dan agen.

"Walaupun BBM naik, elpiji tidak mesti ikut naik. Sekarang semua harga sembako sudah naik tinggi, ditambah lagi elpiji akan naik. Dalam waktu dekat PDAM naik, jadi dimana keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil," ujar Herlina yang beprofesi penjual gorengan ini.

Terpisah Sales Executive LPG I Rayon Jambi-Bengkulu Walid Akbar mengatakan bahwa kenaikan HET elpiji 3 kg tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur. Pihaknya hanya mengetahui jika sudah ditetapkan. Kenaikan itu juga tentunya didasari adanya tuntutan pengusaha dari agen.

Untuk itu pihaknya hanya akan menunggu dan tetap menyalurkan kebutuhan kuota elpiji sesuai kebutuhan. Dimana untuk menghadapi tahun baru dan Natal, pihaknya akan menambah jumlah elpiji 80 ribu tabung dari 850 tabung yang disalurkan untuk Desember ini. Namun untuk harga tetap sesuai dengan HET yang lama.

"Sampai hari ini (kemarin,red) HET elpiji 3 kg masih Rp 13.500 per tabung di agen dan Rp 14.500 per tabung di pangkalan. Jika ada yang menjual diatas tersebut, maka kewenangan Pemda Kabupaten/kota yang menertibkan," ungkap Walid.

Lanjut Walid, untuk stok di akhir tahun ini baik yang non subsidi serta yang bersubsidi itu dipastikan aman. Bahkan stok yang ada itu akan mengalami kelebihan. Namun bukan berarti pendistrubusian akan diperbanyak. Sebab pihaknya mengantisipasi adanya penyalagunaan.

"Jelang Natal dan Tahun baru kami jamin tidak ada kelangkaan elpiji 3 kg," pungkas Walid.(che)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Wanita Nyungsep di Parit Dekat Pintu Tol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler