jpnn.com, JAKARTA UTARA - Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) akan menggelar konser musik dalam acara Maritime Awards pada 10 Februari mendatang.
Konser itu terbilang istimewa karena untuk pertama kali digelar di sebuah tempat bersejarah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
BACA JUGA: Dira Sugandi Punya Prestasi Kelas Dunia, Sandiaga Uno: Talenta Muda Bisa Ikuti Jejaknya
Ketua Pelaksana Maritime Awards sekaligus Ketua Yayasan Biijana Paksi Sitengsu Fajar Bagoes Poetranto mengungkapkan konser YRO akan dimasukkan dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI).
"Pemilihan Sunda Kelapa sebagai tempat perhelatan Maritime Awards karena pelabuhan menjadi infrastruktur strategis yang mendukung kegiatan ekonomi dan mobilitas penduduk, dari era kerajaan hingga saat ini," kata Fajar Bagoes Poetranto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/1).
BACA JUGA: Joey Alexander-Dira Sugandi Bawakan Lagu Titipan Ahok
Dia menjelaskan, pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan tertua di Indonesia yang menyimpan sejarah panjang dari perjalanan ibu kota Jakarta.
Konser di Pelabuhan Sunda Kelapa, kata dia, merupakan pengalaman bermusik yang menantang dari sisi teknis.
BACA JUGA: Dira Sugandi: Joey Alexander Mewakili Mimpi yang Tidak Tercapai
Untuk pementasan YRO di acara Maritime Award yang diselenggarakan Yayasan Biijana Paksi Sitengsu, persiapannya memang cukup menantang dan membutuhkan detail yang tinggi.
"Karena kami dari tim YRO harus menyesuaikan berbagai backup plan dalam teknis pertunjukan," ujar Talcha Sultanik.
Oleh karena itu, terangnya, YRO telah melakukan survei lokasi dan tempat bersama tim penyelenggara (Yayasan Biijana Paksi Sitengsu) agar lebih clear dan jelas.
Sebab, kerja sama kali ini terpaut jarak Yogyakarta - Jakarta yang harus ada komunikasi baik antara YRO sebagai talent dan yayasan sebagai penyelenggara.
"Acara ini juga akan dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono X," ujar Talcha.
Lebih lanjut, Talcha mengatakan tantangan bermain di pinggir laut memang cukup banyak risiko.
Salah satu tantangannya memang lebih ke arah tiupan angin di pinggir pantai, yang akan memengaruhi pertunjukan orkestra dari segi suara (sound) dan berbagai teknis lainnya.
Rencananya, YRO akan berkolaborasi dengan salah satu penyanyi papan atas di Indonesia, Dira Sugandi.
Dia memulai kariernya sebagai penyanyi sambil kuliah jurusan musik di Universitas Pelita Harapan.
Dira pernah memanggung bersama Keith Martin di Bandung pada 2005, serta berduet bersama Jason Mraz dalam Java Jazz Festival 2009.
Dira mempersembahkan penampilan terbaiknya di Closing Ceremony Asian Games 2018.
Dalam perhelatan akbar tersebut, Dira tampil menyanyikan "Unbeatable" secara duet bersama JFlow.
Performa Dira Sugandi di panggung Closing Ceremony Asian Games 2018 rupanya diapresiasi oleh salah satu artis K-Pop, Donghae Super Junior.
Dalam konser di acara Maritime Awards, YRO akan membawakan kurang lebih tujuh lagu, yaitu Nenek Moyangku Seorang Pelaut, Simfoni Raya Indonesia, Lir-ilir, Yen ing Tawang Ono Lintang, Berkibarlah Bendera Negeriku, Rayuan Pulau Kelapa, dan Indonesia Jaya.
Berbicara soal YRO, maka tak bisa dilepaskan dari sejarahnya bersama Keraton Yogyakarta.
Kehadiran musik orkestra di Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dari peran penting Keraton Yogyakarta sebagai salah satu pusat budaya Jawa (pusering bumi).
Beragam seni budaya adiluhung menjadi kekayaan tak ternilai yang dimiliki keraton.
Seni tari, karawitan, seni sastra, wayang orang, wayang kulit, wayang golek, hingga musik Eropa.
Sultan Hamengkubuwono VIII (1921-1939) mengembangkan wayang wong, seni tari klasik, karawitan dan mengakomodir musik orkestra yang dikenal dengan Kraton Orcest Djogja.
Setelah hampir 70 tahun tidak aktif, kegiatan musik orkestra di Keraton Yogyakarta mulai diaktifkan kembali pada 2019.
Atas prakarsa dan perjuangan KPH Notonegoro yang telah mendapatkan izin dari Sri Sultan Hamengkubuwono X, maka aktivitas musik orkestra dimulai dengan pementasan ansambel musik tiup di Bangsal Mandalasana pada 18 Agustus 2019, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.
Tanggal 21 Juni 2021 akhirnya Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) diresmikan oleh Sri Sultan HB X dilanjutkan dengan pergelaran musik Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) di Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) ini di bawah lembaga Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa pimpinan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aturan Baru Konser Musik di Jakarta, Kapasitas Penonton Hanya 70 Persen
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad