jpnn.com - KOMPAK, penuh semangat. Sorak-sorai para prajurit dari tiga matra sangat berperan atas kesuksesan PS TNI selama fase penyisihan Piala Jenderal Sudirman. Siap melanjutkan dukungan di delapan besar, dengan jumlah lebih besar.
MOCH. APRIDIO KURNIA ANANTA, Sidoarjo
BACA JUGA: Demi anak-anak tak Mampu, Rela Jual Laptop dan Kamera
”Yoo ayoo...ayo TNI... kuingin kita harus menang.”
SUARA ribuan pria berambut cepak itu menggema ke seluruh penjuru Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Tanpa henti, selama 90 menit laga berjalan. Chant khas suporter sepak bola di atas dinyanyikan, bergantian dengan Mars TNI.
BACA JUGA: Yusron Ihza Mahendra, Berhenti Merokok, Kini Penghobi Sepeda
Dampaknya, tim yang mereka dukung, PS TNI, pun tampil demikian energik Senin malam lalu itu (30/11). Persib, kampiun Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015, dibuat kewalahan dan akhirnya menyerah 0-2.
Kemenangan tersebut memastikan Legimin Raharjo dkk menjuarai grup C Piala Jenderal Sudirman. Tiket ke delapan besar sejatinya sudah mereka kantongi saat menghajar Persela 4-2 di laga sebelumnya (24/11).
BACA JUGA: Gesek Teruusss, Ni Putu Fariani Bawa Pulang Mercedes Benz S-Class
Total dalam empat laga, tim asuhan Suharto AD itu selalu menang. ”Support dari mereka selama kami bertanding sangat menggetarkan. Para pemain jadi tampil ngotot dan terus menjaga hasrat untuk menang,” puji Suharto.
Suporter PS TNI memang khas. Kendati Piala Jenderal Sudirman merupakan penampilan pertama di sebuah turnamen nasional bersaing dengan klub-klub profesional tanah air, PS TNI bisa langsung punya ribuan suporter fanatik. Maklum, mereka didukung penuh ketiga angkatan: darat, laut, dan udara. Ya, ribuan pria cepak di tribun yang turut berperan besar atas kesuksesan sepanjang fase penyisihan itu adalah para prajurit TNI.
Dalam empat laga yang dijalani PS TNI di Gelora Delta, jumlah mereka selalu mendominasi. Kecuali dalam laga pertama saat melawan Surabaya United (15/11) yang berlangsung Minggu, di tiga laga sesudahnya rata-rata 10–15 ribu suporter PS TNI hadir di stadion.
Puncak dukungan bagi mereka terjadi saat PS TNI meladeni Persib. Hampir tiga perempat bagian stadion tertutup oleh para pendukung Legimin dkk. Bahkan, mereka sudah berdatangan saat laga pertama antara Surabaya United melawan Borneo FC masih berlangsung sorenya.
”Kami siapkan setidaknya 15 ribu tiket bagi prajurit untuk datang ke sana (Gelora Delta). Memang tidak semua prajurit berangkat. Namun, setidaknya ada wakil dari tiap kesatuan,” jelas Kepala Staf Garnisun Tetap III/Surabaya Brigjen (Mar) Amiruddin Harun kepada Jawa Pos.
Pasokan terbanyak datang dari TNI-AD yang berasal dari para personel kodam dan Kostrad. Di tiap laga PS TNI mereka rata-rata mengerahkan total 7 ribu personel. ”Kalau dari kami, setidaknya 3 ribu orang berangkat (menuju stadion, Red). Mereka semua antusias, itu yang penting,” tutur Perwira Staf Logistik (Paslog) TNI-AL Letkol Catur Joko Wahyono.
TNI-AU juga tak ketinggalan mengirimkan wakil. ”Kalau dari AU, setidaknya 500 personel turut serta dalam rombongan menuju tempat pertandingan,” ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Tek Windhu Kastawan Putra.
Selama di stadion, dukungan kepada PS TNI tidak hanya mereka tunjukkan dengan bernyanyi dan berteriak lantang. Mereka juga memvariasikannya dengan menari. Bahkan, ada beberapa personel yang sampai memakai kostum menyerupai prajurit di medan perang.
”Kalau soal nyanyian dan yel-yel, itu murni spontanitas dan kreativitas mereka selama di sana (stadion). Tapi, kalau untuk Mars TNI, semua kan sudah hafal, jadi wajib bernyanyi dari awal,” kata Amiruddin.
Berteriak, bernyanyi, dan menari jelas menguras mayoritas tenaga mereka. Meski mereka adalah prajurit TNI yang telah teruji ketahanan fisiknya, dukungan logistik tetaplah diperlukan agar bisa tetap bergelora di stadion.
Kapendam Kodam V/Brawijaya Kolonel Inf TNI Washington Simanjuntak mengungkapkan, urusan logistik sudah disiapkan untuk semua yang hadir di stadion. ”Namun, begitu tiba di stadion, kan mereka langsung berpencar. Jadi, ada beberapa yang mungkin tidak dapat jatah,” ucapnya.
Pendukung PS TNI tersebut tidak melulu hanya berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Ada pula yang datang dari Jember, Madiun, dan Malang. Keberangkatan dan kepulangan dikoordinasi kesatuan masing-masing.
Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari, Malang, misalnya, setidaknya mengerahkan 4.600 prajurit menuju Sidoarjo. Praka Naja, salah seorang prajurit Divisi Infanteri 2 Kostrad, menyatakan, memang ada perintah dari Pangkostrad untuk menghadiri laga PS TNI. Tapi, perintah itu bersifat kondisional. Jika ada yang tidak bisa hadir lantaran urusan dinas, mereka boleh tidak ikut.
”Saya tadi berangkat dari Malang setelah jam kerja. Lagi pula, jadwal tanding PS TNI hampir selalu malam. Jadi, mayoritas bisa hadir di sini (Gelora Delta),” terangnya.
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang juga bertindak sebagai pembina PS TNI membenarkan bahwa sejumlah prajurit itu dikirim untuk mendukung PS TNI di dalam stadion.
”Setelah apel, mereka langsung berbondong-bondong menuju Sidoarjo. Namun tidak semua. Lantaran beberapa dari mereka memang ada kegiatan. Tapi, jika tidak ada keperluan, wajib datang,” jelasnya.
Kini fase penyisihan telah dilewati PS TNI. Menghadapi delapan besar, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi menyatakan siap mengerahkan dukungan ke mana saja dan kapan saja PS TNI berlaga. ”Bahkan, bukan tidak mungkin jumlah pendukung bakal ditambah,” ujar Sumardi. (*/c9/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupanya, Ulah Tujuh Naga Penyebab Danau Toba Gagal jadi Geopark Dunia
Redaktur : Tim Redaksi