jpnn.com - JAKARTA - Terwujudnya perdamaian di internal Partai Golkar tampaknya masih membutuhkan waktu lama. Pasalnya, kedua kubu masih belum menemukan kompromi untuk beberapa hal yang dinilai substantif.
Ketua DPP Golkar kubu Agung Laksono, Lawrence Siburian mengungkapkan bahwa dari lima syarat yang diajukan pihaknya, baru dua yang disetujui oleh kubu Aburizal Bakrie.
BACA JUGA: Pansel Pastikan Dua Nama Calon Hakim MK Bersih
"Yaitu poin mendukung pemerintahan dan pilkada langsung. Baru dua itu yang disepakati," kata Lawrence di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (5/1).
Sementara, lanjutnya, tiga syarat lainnya belum bisa disepakati. Tiga syarat itu adalah, mendukung pemilihan presiden secara langsung, mendukung pemilu legislatif dengan sistem proporsional terbuka dan keluar dari Koalisi Merah Putih.
BACA JUGA: Zulkifli Beber Pertemuan Singkat dengan Annas Maamun di Rumdin Menhut
Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai menegaskan bahwa lima syarat itu harus dipenuhi semuanya. Terutama syarat keluar dari KMP yang disebutnya sebagai harga mati.
"Karena di situlah roh Partai Golkar. Bersama-sama berkarya dengan pemerintah. Sementara KMP itu tujuannya ingin menjatuhkan pemerintah. Buat kita itu adalah harga mati, tidak bisa ditawar," kata Yorrys di tempat yang sama.
BACA JUGA: Ical Cs Mangkir, Sidang Perdana Gugatan Kubu Agung Diundur
Lebih lanjut disampaikannya, jika syarat-syarat tersebut bisa dipenuhi barulah pembicaraan mengenai mekanisme islah bisa dilanjutkan. Namun ia mengaku pesimis hal itu bisa terjadi dalam waktu dekat.
"Ini masih panjang. Saya pribadi yakin pertemuan tanggal 8 Desember nanti tidak akan menyelesaikan masalah," pungkasnya.
Seperti diketahui, kedua kubu sebenarnya sudah memulai pembicaraan damai dengan menggelar pertemuan antara juru runding beberapa waktu lalu. Tanggal 8 Desember yang akan datang, rencanannya digelar pertemuan kedua di kantor DPP Golkar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal AirAsia, Anggota DPR Ini Nilai Kemenhub yang Salah
Redaktur : Tim Redaksi