jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berencana menggelar acara berjudul Inovasi Indonesia Artificial Intelligence Summit 2020 (IIAIS 2020) pada 10-13 November 2020.
Acara digelar secara virtual dengan memanfaatkan kecanggihan artificial intelligence.
BACA JUGA: Peneliti BPPT: Calon Ibu Kota Negara Rentan Dilanda Longsor Bawah Laut
Ketua Sekretariat Artificial Intelligence Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (AI BPPT) Hary Budiarto mengatakan, acara IIAIS 2020 digelar sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Jokowi menekankan lembaga negara tentang penggunaan artificial intelligence.
BACA JUGA: KKP Kembali Gandeng BPPT dan Lembaga Penerbangan Antariksa
"Bapak presiden menyatakan teknologi artificial intelligence harap dipakai dalam pelayanan publik. Bapak presiden juga menyatakan artificial intelligence juga digunakan di kepolisian dan militer," ucap Hary dalam keterangan resmi secara virtual, Minggu (8/11).
Adapun, kata Hary, acara IIAIS 2020 digelar untuk memperkenalkan kemajuan teknologi di Indonesia, khususnya mengenai artificial intelligence.
BACA JUGA: Kemendikbud: Dunia Industri Butuh 250 Ribu Talenta di Bidang Artificial Intelligence
Sealin itu, acara juga akan diisi dengan diskusi daring yang membahas tema artificial intelligence.
Kemudian acara juga dihadiri para menteri kabinet Indonesia Kerja II.
"Ini acara yang menunjukkan bahwa Indonesia siap menerapkan kecerdasan artificial intelligence," terang dia.
Sementara itu, Wakil Ketua AI BPPT Dini Fronitasari menyebut orang yang ingin menghadiri acara IIAIS 2020 perlu melakukan registrasi terlebih dahulu melalui situs www.ai-innovation.id.
Dia pun menyebut pengunjung akan mendapatkan pengalaman berbeda ketika menghadiri IIAIS 2020. Pengunjung seperti menghadiri pameran sungguhan meski secara virtual.
"Virtual expo memberikan experience yang berbeda dan unik, karena ini pertama kalinya virtual expo menyajikan teknologi virtual reality dengan penampilan avatar visitor. Dengan demikian, meskipun secara online, pengunjung bisa merasakan pameran yang sesungguhnya," tutur Dini. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan