Yusril: Banyak yang Menuding Saya Ngeyel dan Nyinyir

Senin, 13 April 2020 – 15:40 WIB
Yusril Izha Mahendra. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, mutasi virus Corona (COVID-19) begitu cepat.

Dari tipe A yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok, sudah bermutasi ke tipe B dan C hanya dalam tiga bulan.

BACA JUGA: Yusril Ihza Mahendra: Seperti Apa Koordinasi Itu, Tidak Begitu Jelas

"Virus ini amat pintar dan canggih. Kecepatan virus ini bermutasi atau berubah bentuk, menyebabkan kesulitan bagi manusia untuk melawannya. Kepintaran manusia kini ditantang oleh virus ini," ujar Yusril dalam pesan tertulisnya, Senin (13/4).

Menurut pakar hukum tata negara ini, kalau manusia kalah ilmu melawan Covid-19, maka virus tersebut akan membunuh lebih banyak korban.

BACA JUGA: Yusril: Pemerintah Harus Bersiap Menghadapi Risiko Terburuk Akibat Corona

Untuk Itu, dibutuhkan riset yang serius untuk menemukan obat dan vaksin canggih yang dapat mengalahkannya.

Yusril juga mengatakan, Covid-19 menyerang umat manusia tanpa pilih-pilih. Semua bangsa, ras, kaya atau miskin, tokoh terkenal atau orang biasa, menjadi korban.

BACA JUGA: Tak Bisa Hadir di Pernikahan Adiknya, Andien: Persoalan Jarak Jadi Menyebalkan

"Jadi, jangan anggap enteng, jangan anggap sepele. Negara belum melaporkan tipe-tipe virus Corona yang berkembang di negara kita. Riset juga sangat ketinggalan. Kalau ketiga tipe virus itu secara bersama-sama ada di sini, kita bakal kewalahan," ucapnya.

Yusril mengaku tak bisa membayangkan apakah dalam tiga bulan ke depan virus tipe A, B dan C yang ada, bermutasi lagi ke tipe D, E dan F. Ia menilai umat manusia benar-benar berada dalam ancaman, jika asumsi itu benar terjadi.

"Dari akhir Februari saya sudah mengingatkan pemerintah dan bangsa, agar waspada. Perangkat hukum yang komprehensif untuk menjadi dasar bertindak, harus dibuat mengantisipasi keadaan yang mungkin berkembang makin buruk," katanya.

Yusril mengaku sudah mengingatkan pemerintah bersiap-siap mengalokasikan dana menghadapi bencana wabah Corona. Karena dampaknya sangat besar ke bidang lain. Baik itu ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara.

"Banyak yang menuding saya ngeyel dan nyinyir. Saya pikir adalah kewajiban saya untuk mengingatkan. Saya berpikir dalam konteks pengalaman dan pengetahuan di masa lalu ketika menghadapi SARS," tuturnya.

Menurut Yusril, ASEAN kala itu mengadakan KTT Darurat di Bangkok. Ia mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri KTT tersebut.

"(Ketika itu) kita (Indonesia) lebih sigap, penyebaran virus berhenti. Covid-19 ini jauh lebih ganas dari SARS. Kini sedang mewabah, entah sampai kapan. Kini, baik rakyat kita sendiri maupun negara-negara lain sama-sama prihatin dengan kesiapan kita menghadapi bencana ini," tuturnya.

Yusril juga menilai evaluasi terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penting dilaksanakan secara berkala. Untuk mengetahui apakah kebijakan yang diambil sudah tepat atau belum.

"Pemimpin di manapun di dunia ini harus mampu bertindak cepat dan tepat. Salah ambil keputusan, lambat mengantisipasi keadaan dan cenderung menganggap enteng sesuatu, harus dijauhi. Kita berpacu dengan waktu. Karena itu tetap harus tegar, jangan kalah dengan virus ini," pungkas Yusril.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler