JAKARTA – Calon presiden dari Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza MAhendra menuding penghitungan cepat (quick count) pemilu tetalh memperburuk kondisi paska pemungutan suaraMenurutnya, hasil quick count telah menciptakan demoralisasi di kalangan parpol.
“Quick count telah mengakibatkan demoralisasi parpol
BACA JUGA: KPU: Demokrasi Terus Jalan Meski Banyak Golput
Yang menurun jadi pesimis, yang melonjak jadi terlalu besar hatiBACA JUGA: KPU Anggap Kritik Sekedar Celetukan
Ini yang bisa dimanfaatkan kepentingan lain,” ujar Yusril usai menghadiri pertemuan lintas tokoh dan parpol di rumah Megawati Soekarnoputri, Selasa (14/4) siang.Guru besar hukum tata negara ini justru meragukan metode yang digunakan lembaga-lembaga survey yang menggelar quick count
BACA JUGA: Gerindra-Hanura Investigasi Pemilu
Untuk negara berkembang, sebenranya quick count agak sulit kita terima,” ucapnya.Parahnya, kata Yusril, KPU ternyata cenderung terpengaruh untuk mengikuti hasil quick count“Saya berpendapat seperti itu (KPU terpengaruh)Sebelum pemilu mereka (lembaga survey) melakukan survey dan umumkan hasilnya seperti iniLalu Pemilu berjalan, dengan sample beberapa TPS dan hasilnya sama seperti ituSoal hasil finalnya seperti apa, sepertinya KPU terpengaruh hasil quick count,” tudingnya
Karenanya mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengaku kecewa dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan aturan di UU Pemilu tentang larangan pengumuman hasil quick count baik di masa tenang menjelang pemilu maupun di hari H pelaksanaan pemilu(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Selidiki Pengaduan PDIP
Redaktur : Tim Redaksi