jpnn.com - BALI - Politikus senior Golkar, Zainal Bintang menumpahkan emosinya di arena musyawarah nasional (munas) IX partai berlambang beringin itu di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Senin (1/12). Penyebabnya, Zainal dilarang memasuki ruangan tempat munas digelar.
Kepada wartawan, Zainal merasa berhak mengikuti munas. Sebagai Dewan Pembina Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang juga organisasi sayap Golkar, ia diutus untuk hadir di munas itu.
BACA JUGA: Dianggap Gagal Pimpin Golkar, Ical Masih Bisa Maju Lagi
Karenanya ia memperlihatkan surat perintah yang ditandatangani Ketua MKGR AS. Suryonegoro dan Sekjen Bejo Rudiantoro untuk hadir di Munas IX Golkar. Zainal juga membawa rombongan, yakni bersama Indra Muchlis Adnan dan AS Suryonegoro.
Tapi, kedatangan Zainal dihadang oleh panitia munas yang tak memperbolehkannya memasuki ruang sidang. Sebab, sebelumnya sudah ada surat MKGR lain yang ditandatangani Wasekjen Golkar, Roem Kono.
BACA JUGA: Akbar Sebut Ical Bersedia Tunda Pemilihan Ketum
"Saya tidak bisa masuk. Saya anggap (munas, red) paling brengsek dan terburuk," kata Zainal, sembari mengancam akan membawa persoalan itu ke jalur hukum.
Kekecewaan Zainal cukup beralasan karena dia mengaku ingin mencalonkan diri sebagai ketum. "Saya tidak mau ARB melenggang sendiri," tegasnya.
BACA JUGA: Agun Ingatkan DPD Golkar soal Bualan Ical
Panitia Munas sekaligus Wasekjen Golkar, Ridwan Hisjam mengatakan, pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap dua surat MKGR, termasuk yang diberikan Zainal. "Mandatnya ada dualisme. Yang penting kalau selesai diproses bisa masuk," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Nama Mulai Merapat ke KMP
Redaktur : Tim Redaksi