jpnn.com, JAKARTA - Ciri khas Jakarta penting dipertahankan, meski nantinya tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar ciri khas penting dipertahankan di tengah arus globalisasi, apalagi Jakarta merupakan kota yang modern.
BACA JUGA: ASN di Jakarta Tak Boleh Bawa Kendaraan Dinas Saat Mudik
"Jadi, Jakarta dengan kekhasannya Betawi itu bisa dipertahankan, bahkan mungkin ke depan bisa dikembangkan lagi oleh pemerintah berikutnya," ujar Zaki pada diskusi kelompok terfokus yang berlangsung di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Minggu (17/4).
Zaki kemudian menyampaikan harapannya agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Kekhususan Jakarta segera rampung.
BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Pasang Kuda-Kuda, Anggaran IKN Sudah Disiapkan Sebegini
"Karena yang terdekat memang bagaimana UU (Undang-Undang) Jakarta harus direalisasikan," ucapnya.
Zaki membayangkan nantinya kegiatan besar di Jakarta seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) dapat menjadi kegiatan berskala internasional.
BACA JUGA: Golkar DKI Bersama Ustaz Fikri Zaenudin MZ Bagikan Ribuan Paket Sembako Termasuk Minyak Goreng
Selain PRJ, Jakarta kerap membuat agenda berskala nasional setiap tahunnya seperti Jakarta Fashion Week, Java Jazz Festival, Jakarta Food and Fashion Festival, hingga Jakarta International Motor Show.
"Lalu bikin international movie week kalau mau menjadi pusat budaya internasional. Kayak Pasar Baru, Kota Tua, itu kan ikon Jakarta dari zaman dulu," ucapnya.
Pandangan Zaki diamini politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aliya.
Menurutnya pemindahan IKN tetap membuat Jakarta sebagai pusat tren fesyen dan teknologi.
"Saya melihat Jakarta saat ini menjadi trendsetter (pencipta tren), apalagi di 2045 nanti, generasi milenial akan berperan aktif dan berharap bisa menjadi industri kreatif," ucapnya.
Sementara itu, budayawan Ridwan Saidi menilai sektor pariwisata di Jakarta perlu untuk ditingkatkan nantinya.
"Jika sudah sama seperti provinsi lain, maka yang harus didorong agar maju adalah sektor pariwisatanya."
"Karena selama ini ada kelemahan narasi untuk memasarkan pariwisata di Jakarta sehingga tidak terlalu dilirik oleh masyarakat dari daerah lain,” katanya.
Pandangan tersebut diamini Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Beky Mardani.
Dia menyebut Jakarta tidak akan tergantikan karena memiliki sejarah panjang.
Di antaranya, sebagai Kota Proklamasi dan Kota Perjuangan.
Menurutnya, hal yang diperlukan saat ini seluruh partai politik bersama pemerintah merumuskan kekhususan Jakarta.
Beky optimistis setelah Jakarta tak lagi menyandang IKN akan menjadi pusat perekonomian, khususnya untuk industri kreatif seperti produksi film-film.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang