Zifivax, Vaksin Halal Covid-19 Sudah Dapat Izin BPOM

Senin, 10 Januari 2022 – 22:32 WIB
Warga mengikuti vaksinasi massal Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah mengeluarkan izin penggunaan Vaksin Zifivax.

Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dengan platform rekombinan protein sub-unit.

BACA JUGA: Ini 5 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Kerap Disepelekan

Vaksin Zifivax nantinya bakal dikembangkan dan diproduksi di Indonesia, melalui PT Jakarta Biopharmaceutical Industry dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

Direktur Pemasaran dan Kemitraan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) Chairuddin Yunus mengatakan saat ini Vaksin Zifivax menjadi satu-satunya vaksin halal yang mendapat izin penggunaan dari BPOM sebagai vaksin primer dan vaksin booster Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Ketua PWNU DKI Minta Vaksin untuk Muslim Tidak Mengandung Material Haram

"Ini kabar baik untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Semoga kehadiran Zifivax dapat dimanfaatkan untuk percepatan pemulihan semua yang terdampak pandemi, khususnya ekonomi dan aktivitas sosial," kata Chairuddin dalam keterangan tertulis, Senin (10/1).

Chairuddin menambahkan, Vaksin Zifivax juga telah mendapat sertifikat halal dan suci dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI).

BACA JUGA: PT AGM Bakal Angkut Batu Bara Lewat Jalur yang Terdampak Blokade di Kabupaten Tapin

Hal ini membuktikan vaksin itu aman dan baik digunakan sebagai dosis utama atau dosis booster Covid-19.

"Uji klinis booster untuk vaksin Zifivax sudah dilakukan di China, hasilnya vaksinasi booster dengan Zifivax terhadap subjek yang telah disuntik dengan dua kali inactivated vaccine mampu meningkatkan antibodi hingga 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan hasil vaksin booster dengan inactivated vaccine," ujar Chairuddin.

"Berdasarkan hasil studi lainnya juga ditemukan bahwa vaksin Zifivax mampu meningkatkan kadar neutralizing antibody pada subyek yang tingkat kekebalannya mulai menurun hingga hampir 50 kali lipat," sambung Chairuddin.

Selain itu, Direktur operasional PT Biotis Pharmaceuticals Idonesia (Biotis) Rakesh Deoddut Vyas mengatakan pihaknya juga menyatakan telah siap memproduksi vaksin tersebut di pabrik milik perusahaannya yang berlokasi di Kabupaten Bogor.

Produksi secara komersial vaksin itu akan dimulai pertengahan Februari 2022 dengan kapasitas sekitar 30 juta dosis per bulan atau 360 juta dosis per tahun.

"Kami sudah mulai melakukan transtech dengan Anhui sejak lima bulan lalu, di mana semua protokol operasi quality dan produksi serta handling transfer bulk vaksin Zifivax telah dipersiapkan dengan matang," kata Rakesh.(cr1/jpnn)


Redaktur : Yessy
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler