Zulkieflimansyah Disentil Rekannya Sesama Politikus PKS

Jumat, 13 Januari 2017 – 00:17 WIB
PKS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Panggung politik di Nusa Tenggara Barat terasa sudah panas jelang pilgub 2018 mendatang.

Salah satu bakal calon Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang saat ini gencar mensosialisasikan diri, disentil oleh sesama politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

BACA JUGA: Pilgub Masih 2018, Tensi Politik Meningkat

Mantan calon Wakil Gubernur NTB tahun 2013, Johan Rosihan yang juga politikus PKS mengingatkan, agar Dr Zul tahu diri.

"Kita harus realistis, Dr Zul harus tahu diri. Siapa dia di NTB ini mau jadi calon gubernur, mundur saja deh kalau elektabilitasnya di bawah 20 persen sampai bulan Maret," ucap Johan seperti diberitakan Radar Lombok (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Jazuli: PKS Tetap di Luar Pemerintahan

Zulkieflimansyah merupakan politikus kelahiran Sumbawa Besar. Ia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II, yang meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon).

Kini, hanya dengan bermodalkan lahir di NTB, Dr Zul ingin mengadu keberuntungan menjadi calon gubernur NTB.

BACA JUGA: Sori Pak Jokowi, Gerindra dan PKS Masih Betah di Luar

"Kalau menurut saya, lebih baik dia mundur saja. Gak usah nekad mau nyalon jadi gubernur kalau elektabilitasnya di bawah 20 persen. Kan sekarang-sekarang Dr Zul berusaha dan bekerja sosialisasikan diri di NTB," kata Johan.

Johan juga tidak sependapat dengan cara Dr Zul memperkenalkan dirinya ke masyarakat. Misalnya seperti menyomot nama Tuan Guru Bajang (TGB) di baliho-balihonya.

"Kok bilang lanjutkan ikhtiar TGB, emang siapa dia? Yang pas itu kita lanjutkan yang baik dan kita tinggalkan yang tidak baik. Karena tidak semua ikhtiar TGB itu baik," ucapnya.

PKS sendiri lanjut Johan, sampai detik ini belum mengumumkan secara resmi siapa calon yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun depan.

Mengingat, partai memiliki mekanisme tersendiri. Sejauh ini nama Dr Zul memang lolos seleksi partai, berdua dengan Johan Rosihan yang lolos dan akan dicalonkan PKS.

Terkait dengan Pilgub 2018, lain PKS lain pula perkembangan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Rencana pembukaan pendaftaran bakal calon pada 15 Januari, dipastikan batal.

"Memang kita rencanakan bulan ini, tapi kita undur dulu. Nanti setelah Pilkada di DKI selesai, baru kita minta arahan pengurus pusat," kata Sekretaris Tim Pilkada PAN NTB, M Hadi Sulthon.

Menurut Sulthon, saat ini tim Pilkada terus berbenah untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Instruksi partai saat ini, pendaftaran bakal calon gubernur ditunda terlebih dahulu. "Kita harus realistis, biarkan sudah partai lain yang duluan buka pendaftaran," ucapnya.

Sementara partai pemenang di Indonesia saat ini, PDI-P terus melakukan komunikasi politik dan survei di lapangan.

Setelah Bupati Lombok Timur Ali BD, Lombok Tengah Suhaili FT dan Walikota Mataram Ahyar Abduh menyiapkan diri merebut NTB satu, PDI-P juga memberikan ruang kepada Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar untuk maju.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P NTB, Made Slamet menyampaikan, salah satu tokoh yang dirilik untuk melanjutkan kepemimpinan TGB yaitu Najmul Akhyar.

“Pak Najmul punya massa yang riil, beliau juga pernah ikut pendidikan partai di PDI-P. Elektabilitasnya juga bagus, jadi sangat mungkin kita usung pak Najmul,” ungkapnya. (zwr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suhaili Berpeluang Besar Diusung Golkar di Pilgub


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pilkada NTB   PKS  

Terpopuler