jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan Pancasila sudah final sebagai ideologi dan dasar negara. Karenanya, Zulkifli mengatakan, semua aktivitas termasuk penegakan hukum maupun perekonomian ujungnya adalah Pancasila.
"Khusunya sila ketiga, Persatuan Indonesia," kata Zulkifli saat menjadi pembicara utama Top BUMD Award 2017 di Jakarta, Rabu (24/5).
BACA JUGA: Buka Rapimnas Golkar, Setnov Dukung Jokowi Gebuk PKI
Karenanya, Zulkifli mengatakan, sesuai ungkapan Bung Karno soal nasionalisme maka bangsa harus melindungi tanah tumpah darah dan seluruh rakyat Indonesia. Juga harus senasib sepenanggungan.
"Jadi tidak boleh lagi ada orang mati karena lapar. Tidak boleh lagi ada daerah listriknya mati padahal kaya batu bara," kata politikus asal Lampung yang karib disapa Zulhas itu.
BACA JUGA: The Wild One Bertentangan dengan Agama dan Melabrak Pancasila
Dia mengatakan, Pancasila dan UUD 1945 merupakan sebuah dasar yang mulia. Dia mengatakan, kalau konsisten mengamalkan maka tidak perlu terjadi kesenjangan.
Menurut Zulhas, sekarang ini lagi maraknya isu anti-Pancasila. Zulhas mengatakan, Pancasila sudah teruji. Sejak tahun 1945, kemudian 1948 ketika mempertahankan kemerdekaan, 1965 saat pemberontakan G30S/PKI, dan 1998 saat reformasi sudah terbukti sakti.
BACA JUGA: Beda Kubu di Pilkada Bukan Berarti Anti-Pancasila
"Bahkan, Indonesia yang dulu terdiri dari kerajaan juga rajanya bersedia membubarkan kerajaan. Bersedia tidak menjadi raja, bangsawan, asal Indonesia merdeka dan bersatu," kata Zulhas.
Karenanya, Zulhas menegaskan Pancasila, UUD 45, NKRI bukan istilah lagi. "Tapi kita belum berhasil dalam tataran implementasinya," ungkap Zulhas.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menarik, Ada Umat Kristen Ingin Indonesia Jadi Negara Islam
Redaktur & Reporter : Boy