Zulkifli Hasan Tantang Pemuda Islam Rebut Jabatan Politik

Kamis, 07 Juni 2018 – 21:30 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan berdialog dengan Para Santri Ponpes Budi Mulia, Yogyakarta, Kamis (7/6). Foto: Humas MPR

jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menantang para santri untuk mengambil peran politik lewat jalur-jalur demokrasi. Hal ini penting untuk memperkuat peran Islam di ranah politik.

“Yang ingin menjadi anggota DPRD kabupaten, ayo rebut lewat proses demokrasi, bukan dengan bom. Itu kuno. Kalau ingin nilai-nilai Islam masuk ke DPRD provinsi, rebut kursi-kursi DPRD provinsi lewat jalur demokrasi. Begitu juga di DPR RI, ayo rebut lewat jalan demokratis (pemilu, red),” ujar Zulkifli Hasan dalam perbincangan dan diskusi di hadapan para pengajar dan ratusan santri/santriwati Ponpes Budi Mulia Yogyakarta, Kamis (7/6).

BACA JUGA: HNW: Alumni Gontor Jangan Takut Berkiprah untuk Indonesia

Kehadiran Zulhasan dalam rangka acara Pengajian I'tikaf Ramadhan ke 36, di Masjid Abubakar, Pondok Pesantren Budi Mulia, Yogyakarta, bertema 'Islam Sebagai Pilar Utama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara'.

Zulhasan menyampaikan motivasi dan semangat para pemuda Islam untuk mengambil peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia mengungkapkan bahwa kiprah dan peran umat Islam dalam sejarah perjuangan bangsa sangat luar biasa.

BACA JUGA: Mahyudin: Anak Muda Gampang Disusupi Paham Radikalisme

Pekikan takbir adalah penyemangat dalam berjuang sampai fatwa jihad oleh Hadratus Syekh Hasyim As'ari dalam berjuang melawan penjajah serta mosi integral Mohammad Natsir adalah fakta kiprah yang nyata.

Kiprah dan peran Islam dalam mengisi kemerdekaan dalam konteks kekinian juga harus sama kuatnya dengan kiprah jaman perjuangan. Jika ingin kehidupan berbangsa dan bernegara itu pilar utamanya adalah nilai-nilai Islam dalam wadah demokrasi Pancasila dan NKRI.

BACA JUGA: Mahyudin Minta Universitas Mengawasi Kegiatan Mahasiswa

“Gunakanlah isyarat Buya Hamka yakni hindari politik gincu tapi pakai politik garam, bukan cuma warna tapi rasa. Tapi, sayangnya banyak juga kita yang memakai politik gak mau tau, nurut aja, ikut aja, terserah aja. Kalau ingin nilai Islam masuk mewarnai bangsa ya upayakan secara riil dengan sungguh-sungguh, rebut dengan cara yang demokratis dan baik sesuai ajaran Islam," katanya.

Sebab, lanjut Zulhasan, jika politik 'gak mau tau' itu terjadi maka yang akan muncul adalah oknum penguasa-penguasa yang korup, menghalalkan segala cara dan pada akhirnya akan muncul kesengsaraan rakyat, ketidakdilan, kesenjangan dan gaduh. Padahal, demokrasi Pancasila seharusnya menghasilkan kesetaraan, keadilan dan harmoni yang sesuai nilai-nilai Islam.

"Fakta, banyak sekali negara yang memakai Islam hanya sebagai gincu/warna tapi tidak dengan nilai-nilainya dan malah ada negara-negara seperti Amerika Serikat yang tidak menggunakan Islam tapi malah memakai nilai-nilai Islam seperti kebebasan dalam berpendapat, bebas menyampaikan pikiran, bebas dari rasa takut, bebas dari lapar dan negaranya maju," ungkapnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Raih WTP, Sesjen MPR: Kuncinya Konsisten Melaksanakan Aturan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler