‎Politik Uang Makin Brutal
Selasa, 22 April 2014 – 08:45 WIB
JAKARTA - Tindak politik uang dalam Pemilu 2014 dinilai lebih marak, brutal dan dilakukan terang-terangan dibanding 2009. Politik transaksional tidak hanya terjadi antara peserta pemilu dengan pemilih, tetapi juga antara peserta dengan penyelenggara pemilu.
Hasil pemantauan di lapangan, menurut Waidah, politik transksional melibatkan partai, caleg, saksi partai, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan panitia pemungutan suara (PPS). Mereka melakukan praktik haram itu untuk memenangkan caleg atau partai tertentu.
Mantan komisioner Bawaslu itu mengatakan, dari 1.062 orang yang dipantau Kemitraan di daerah, 129 orang melaporkan terjadi pembagian uang atau barang kepada pemilih. Agar memilih partai atau caleg tertentu menjelang hari pemungutan suara, 9 April 2014.