Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

10 Jenis Layanan Baru untuk Jemaah Haji Tahun Ini

Kamis, 14 Juni 2018 – 00:46 WIB
10 Jenis Layanan Baru untuk Jemaah Haji Tahun Ini - JPNN.COM
Lukman Hakim Syaifuddin. Ilustrasi Foto: Charlie/Indopos/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tahun ini, ada sepuluh layanan baru yang bisa dinikmati para jemaah haji Indonesia. Sepuluh layanan baru itu menjadi salah satu tema yang dibahas dalam rapat evaluasi Kementerian Agama (Kemenag) di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Selasa (12/6).

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Menag memaparkan, inovasi pertama, rekam biometriks jemaah bisa dilakukan di semua embarkasi haji di Indonesia.

"Inovasi itu akan memotong antrean dan masa tunggu saat pemeriksaan imigrasi jemaah di Bandara Madinah maupun Jeddah," jelas Menag.

Antrean yang semula bisa 4-5 jam bakal terpangkas menjadi hanya sekitar satu jam. Inovasi kedua, QR Code pada gelang jamaah. QR Code tersebut berisi rekam data identitas jemaah yang dapat diakses melalui aplikasi Haji Pintar. Ini akan memudahkan petugas haji dalam mengidentifikasi dan membantu jamaah yang membutuhkan pertolongan.

Ketiga, sistem sewa akomodasi satu musim penuh di Madinah. Selama ini, sistem sewa seperti itu hanya diterapkan di Makkah. Di Madinah, sewa akomodasi dilakukan secara blocking time. Mulai tahun ini, sebanyak 52,02 persen jamaah akan ditempatkan di 32 hotel yang disewa satu musim penuh. Artinya, hotel menjadi hak jamaah Indonesia secara penuh, tidak dibagi dengan negara lain.

Dengan begitu, pemindahan jamaah dari Madinah ke Makkah atau sebaliknya dapat dilakukan dengan nyaman. "Tidak perlu lagi khawatir dengan masalah batas waktu tinggal di hotel seperti pada sistem blocking time," tutur Menag.

Keempat, penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia. Kemenag meminta seluruh perusahaan katering untuk menggunakan bumbu asli dari Indonesia. Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, hal itu juga untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri.

Selama ini, bumbu masak di Saudi didominasi dari negara lain. "Kami juga wajibkan penyedia katering untuk memperkerjakan juru masak asli Indonesia," tegasnya.

Sepuluh inovasi layanan haji ini merupakan upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close