Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

10 Seniman dan 40 Perajin Resam Kolaborasi Karya Instalasi Gigantik

Selasa, 27 Oktober 2020 – 20:09 WIB
10 Seniman dan 40 Perajin Resam Kolaborasi Karya Instalasi Gigantik - JPNN.COM
Karya instalasi gigantik Harmoni(S). Foto: dok Kilau Art

Jauh sebelum karya gigantik Harmoni(S) dibuat, resam sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk berabagai macam kerajinan.

“Adanya kerajinan dari resam ini merupakan bentuk pemanfaatan sampah ekologis budi daya silvikultur. Bisa menjadi road map ekonomi kreatif berbasis gulma meski ironisnya juga menjadi tanda keragaman hayati ekosistem yang terganggu. Istilahnya, berkah misterius dari tragedi deforestasi” lanjut Hendra.

Sorotan lain yang menarik dari karya ini adalah terkait lokasi penempatan karya. Kawasan kompleks Candi yang dahulu sakral dan seolah tidak tersentuh dengan kehadiran budaya baru, justru dipilih menjadi tempat karya Harmoni(S) berdiri.

“Seniman-seniman dari Kilau Art Studio seolah ingin menyambung masa lampau dengan fenomena saat ini,” ujar kurator seni Bambang Asrini Widjanarko.
Bambang juga menyinggung Candi Kedaton – Candi yang paling dekat dengan karya

Harmoni(S) di kompleks Candi Muaro Jambi - sebagai Global Ancient College. Di mana Candi ini 1200 tahun yang lalu menjadi tempat ajar- mengajar dengan ribuan murid dan peziarah.

“Seni diperlukan untuk menyampaikan ke luar bahwa ada sebuah peradaban kuno yang hingga kini terawat dengan baik dan bisa menjadi refleksi bagi kita semua. Juga bagaimana
progresifnya kebudayaan itu dibangun dan terbangun oleh masyarakat yang cerdas pada masa lampau. Hal itu memantul pada kita lewat karya seni ini (Harmoni(S)),” tukas Bambang.

Sementara itu, orientasi Candi Kedaton sebagai warisan budaya masa lampau dan karya seni Harmoni(S) sebagai representasi budaya kekinian juga menarik untuk di simak.

“Jika kami perhatikan, Candi Kedaton sebagai peninggalan budaya masa lampau berorientasi pada sungai, sebagai penghubung dan pusat mobilitas kala itu. Bandingkan dengan karya
Harmoni(S) yang berorientasi pada aspal (jalan raya) yang kini juga kita ketahui amat penting di era modern saat ini. Sebuah fenomena yang cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut,” ungkap Hendra.

Para seniman berharap karya Karya Instalasi Gigantik bisa menjadi ikon atas nilai-nilai kerukunan dan keselarasan masyarakat Jambi yang beragam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close