10 Tahun Ikut Lomba Memancing Tekor Ratusan Juta, Insaflah!
“Bersyukur banget dapat Rp 13 juta, langsung saya bagi-bagi ke teman. Dan teman saya itu esok harinya langsung beli HP baru sesuai nazarnya,” ujar Yudi.
Berbeda dengan Yudi yang baru saja menuai keberuntungan dari lomba mancing galatama. Mantan pemancing galatama Andri mengaku, sudah meninggalkan aktivitas tersebut sejak lima tahun silam. Perkaranya adalah harta bendanya habis dijual, untuk memenuhi hobinya tersebut.
Ditemui di pelataran rumah yang berlokasi di Jalan Pitara, Gang Dukuh, RT7/14 Pancoranmas, Depok. Andri yang mengenakan baju lengan panjang bermotif kotak-kotak hitam menceritakan, perjalanan hijrahnya meninggalkan pekerjaan di masa kelamnya tersebut.
Bukan hanya uang yang habis demi mengikuti nafsu memancingnya itu. Andri sampai menghabiskan harta yang dia miliki, salah satunya motor kesayangannya seharga puluhan juta rupiah.
“Modal (duit) udah habis tapi nafsu masih tinggi. Yang sisa cuma motor, ya udah saya jual demi ikut galatama dengan hadiah yang belasan juta. Tapi sayang gagal malah bangkrut,” terang Andri.
Namun untungnya, kebangkrutan itu malah membawa hal positif untuk Andri. Dia mengubah haluan hidupnya, berkarier menjadi supplier ikan di beberapa kolam pemancingan. Hal itu dia lakukan lantaran menganggap bahwa memancing adalah suatu pekerjaan yang tidak menguntungkan.
Tak hanya jadi pemasok ikan, Andri kini juga beternak ayam kampung yang sudah berjumlah 20 ekor dan rental mobil. Dari penghasilannya tersebut, dia bisa hidup dengan pendapatan per bulan lebih dari Rp 10 juta.
“Alhamdulillah saya menikmati hidup yang sekarang. Tidak ada lagi alat pancing di rumah, semuanya sudah dikasih ke orang. Saya tidak mau lagi mancing, waktu ini akan dimanfaatkan untuk keluarga,” pungkas Andri. (*)