10 Tahun SDIT Almaka, Kembangkan Sayap di Salatiga
“Sepuluh tahun ini, kami merasa Almaka masih belum kencang larinya, karena pendidikan Islam di Jakarta Barat masih tertinggal dari pendidikan di sekolah umum,” ujar Sofyan Hadi, mewakili pihak Yayasan Almaka.
Disampaikan, Almaka sebagai pelopor pendidikan Islam di wilayah Jakarta Barat, ke depan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.
“Jika Almaka berkembang, maka pendidikan Islam lainnya di Jakarta diharapkan juga ikut berkembang,” imbuh Sofyan Hadi.
Dikatakan Sofyan, pihaknya juga berencana mendidikan Pondok Pesantren. “Karena yang tingkat SMA kan baru dua tahun. Kita mantapkan dulu, kalau sudah mantap, kita dirikan pondok pesantren,” terangnya.
Untuk tahun ini, Almaka akan mengembangkan sayapnya di Kopeng, Salatiga, Jateng, yakni mendirikan PAUD, TK, dan Tahfidz Alquran, yang mulai menerima siswa baru tahun ajaran 2018/2019. “Semuanya gratis,” ujar Sofyan.
Sebelumnya, Wakil Kepala SDIT Almaka, Layli, pernah menjelaskan, sekolah berslogan “Sekolahnya Para Juara” ini memadukan tiga kurikulum. Yang pertama dan wajib adalah kurikulum berstandar nasional, yakni kurikulum 2013.
“Kami juga menerapkan kurikulum yang dipakai di sekolah ibtidaiyah, seperti mata pelajaran Alquran dan Hadist (Qurdist), Fiqih, dan Akhlakul Karimah,” terangnya.
“Selain itu, kami juga mengadopsi kurikulum yang digunakan di Singapura, seperti Match Champion, Science, dan juga Bahasa Inggris,” imbuhnya. (sam/jpnn)