101 PSK di Kalijodo Positif Terjangkit HIV/AIDS
jpnn.com - JAKARTA – Sebanyak 101 dari 220 pekerja seks komersial (PSK) di Kalijodo, Jakarta positif mengidap penyakit HIV/AIDS.
Menurut Koordinator HIV dan AIDS Puskesmas Penjaringan, Dokter Intan Novita, penyebaran penyakit HIV lantaran pengunjung enggan menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan badan dengan PSK.
“Itu berdasarkan keluhan dari PSK yang memeriksakan diri ke Puskesmas. Meskipun sudah dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi, biasanya tetap ada pelanggan yang enggan,” ujar Intan, Selasa (16/2).
Padahal, menurut Intan, pihaknya selalu mengkampanyekan pada PSK untuk menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan badan. Sebab, penyakit tersebut, kata dia, akan berantai hingga ke seluruh keluarga pengunjung.
“Kami beri pemahaman kepada PSK agar mereka merasa memiliki kewajiban moral agar tidak menularkan penyakit HIV. Karena dari kebisaan bermain dengan PSK dapat menularkan HIV ke istrinya, lalu kepada anak yang akan dilahirkan," ujar Intan.
Intan menjelaskan setiap PSK yang positif mengidap penyakit HIV, pasti akan diberikan obat antiretroviral (ARV). Namun, obat itu hanya sebatas melawan penyakit tersebut.
“Obat ARV hanya menekan virus HIV agar tidak aktif di dalam tubuh karena pada dasarnya memang penyakit itu tidak bisa diobati. Kami selalu memberikan pemahaman kepada PSK Kalijodo agar menggunakan alat kontrasepsi supaya terhindar dari penyakit HIV,” terangnya.
Menurut data dari Posko Pendaftaran dan Penanganan Warga RW 05 Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, jumlah PSK di tempat wisata esek-esek tersebut mencapai 445 orang, dengan perincian 195 orang terikat dan 250 orang tidak tetap.(mg4/jpnn)