118 BUMN Kumpulkan Laba Rp 87 Triliun, 9 Berstatus Sakit
Alokasi belanja modal terbesar dialokasikan untuk sektor infrastruktur. Misalnya, listrik, minyak dan gas, serta telekomunikasi.
”Belanja investasi terbesar dibukukan PLN, Pertamina, dan Telkom Indonesia. Selain itu, untuk pengembangan infrastruktur seperti transportasi, bandara, dan pelabuhan,’’ ungkapnya.
Kementerian BUMN juga berupaya menurunkan jumlah BUMN yang buntung. Pada semester pertama lalu, terdapat 24 BUMN yang merugi. Nilai kerugiannya mencapai Rp 5,826 triliun.
Meski demikian, jumlah BUMN yang merugi itu lebih baik jika dibandingkan dengan 27 perusahaan BUMN pada tahun lalu.
”Kami berkomitmen pada akhir tahun hanya Merpati yang merugi,” ucapnya.
Perusahaan yang merugi pada semester pertama, antara lain, Garuda Indonesia, Merpati, Iglas, dan Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Kementerian BUMN berencana melakukan restrukturisasi dengan cara menggabungkan perusahaan yang rugi tersebut dalam satu holding.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, dari 24 BUMN yang mengalami kerugian, ada sembilan di antaranya yang termasuk dalam kategori sakit.