12 Jamaah Embarkasi Batam Hilang saat Tragedi Mina
"Betul, Ibu Busyaiyah wafat dalam kejadian di Mina," ujar Mazdjad kemarin.
Berdasar manifest penerbangan di Embarkasi Batam, Busyaiyah berjenis kelamin wanita dengan nomor paspor A2708446 asal Jalan Muhammad Hambal No 6, Kelurahan Akcaya, Kecamatan pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Ia berangkat ke Tanah Suci pada Senin (7/9) lalu dan tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) BTH-014 Embarkasi Batam.
Menurut Mazdjad, berdasar informasi yang ia terima dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Pontianak, korban tewas karena terinjak saat insiden desak-desakan di Mina itu terjadi.
Mazdjad mengatakan masih akan menunggu perkembangan informasi dari Kementerian Agama maupun laporan langsung dari pendamping haji di Tanah Suci.
"Kami akan sampaikan terus jika ada update (pembaruan) kabar," kata dia.
Sementara di tengah investigasi insiden berdarah di Mina, muncul tudingan kepada keluarga kerajaan sebagai pemicu dari kepanikan jamaah hingga berujung terjadinya Tragedi Mina 2015.
Dikutip dari Press TV Jumat (25/9), bahwa kehadiran pangeran alias putra mahkota Raja Saudi yang juga Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Mina, membuat kisruh barisan rombongan calon haji yang akan melempar jumrah.
Press TV juga mengutip laporan dari surat kabar berbahasa Arab, al-Diyar yang menyebutkan, konvoi besar-besaran Mohammad bin Salman terdiri dari pasukan keamanan, termasuk 200 tentara dan 150 polisi. Mereka masuk, menerobos di antara para jamaah yang sedang bergerak maju. Ini menyebabkan kepanikan luar biasa.