12 Jamaah Embarkasi Batam Hilang saat Tragedi Mina
Al-Diyar yang berbasis di Lebanon itu menurunkan tulisan, bahwa Mohammad dan rombongan dengan cepat meninggalkan tempat kejadian. Soal ini, pemerintah Saudi berusaha untuk menutup-nutupi seluruh cerita dan memaksakan 'pemadaman' media atas kehadiran Mohammad.
Al Diyar sendiri juga memuat bantahan pejabat Saudi mengenai kunjungan anak raja itu. Mengutip pernyataan salah seorang pejabat Saudi, tragedi Mina terjadi karena pejabat tidak menjalankan aturan yang telah ditetapkan.
Tak lama setelah Tragedi Mina 2015, tulis Ad Diyar, Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz langsung memperkenalkan daftar nama-nama petugas yang bertanggung jawab atas terjadinya tragedi Mina.
Menanggapi tragedi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap hal serupa tidak terulang lagi. Pasalnya, ini bukan kali pertama terjadi musibah di tanah suci. Hal ini disampaikan melalu Kepala Staf Presiden, Teten Masduki di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/9).
"Presiden sudah sampaikan duka cita terhadap peristiwa Mina. Presiden berharap ini tidak terjadi lagi. Ini kan sudah berkali-kali," ujar Teten.
Teten mengatakan, sejauh ini pemerintah masih fokus untuk pengelolaan haji. Terutama setelah adanya peristiwa itu. Bukan hanya soal administrasi, kata dia, tapi juga pendampingan haji WNI di Arab Saudi.
"Kemarin kita lihat ada perubahan suhu, dehidrasi, ketidaktertiban di sana. Beruntung kemarin peserta haji kita cukup disiplin ya," imbuh Teten.
Sejauh ini, presiden, ujarnya, meminta Menteri Agama Lukman Saifuddin dan Menlu Retno LP.Marsudi untuk intensif memberikan laporan terkait peristiwa tersebut.