1.221 Kapal Hebohkan Festival Pesona Selat Lembeh 2017
jpnn.com, BITUNG - Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2017 menjadi momen istimewa bagi pariwisata Sulawesi Utara, utamanya Kota Bitung. Even yang digelar selama lima hari dari tanggal 6-10 Oktober itu menegaskan potensi Pariwisata Bahari yang ada di Selat Lembeh.
"Even ini menujukan betapa kayanya potensi bahari di selat Lembeh yang memiliki luas 7,5 Kilometer. Dengan potensi tersebut dan FPSL ini, diyakini akan membuat wisata bahari di Kota Bitung bakal makin dilirik wisatawan mancanegara (wisman)," kata Walikota Bitung Maximilian Jonas Lomban, saat pembukaan FSPL 2017 dari atas kapal KRI Multatuli di Pangkalan Utama TNI AL Bitung, Jumat (6/10).
Max sapaan Akrab Maximilian juga mengucapkan terimakasih atas kelancaran dan kesuksesan FSPL, tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak terutama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang selalu mendukung penuh kegiatan pariwisata diberbagai daerah.
"Saya ucapkan terimakasih atas dukungan Kemenpar yang bukan hanya seratus persen, tetapi lebih dari seribu persen untuk acara ini. Dan juga kepada TNI AL. Karena kolaborasi ini memberikan rasa aman dan nyaman untuk wisatawan datang ke Bitung," katanya.
Gelaran FSPL sendiri merupakan gelaran tahunan dan dalam rangka menyambut HUT Kota Bitung yang ke 27. Lebih dari 1.221 kapal mulai dari 3 KRI, kapal dagang dan kapal-kapal nelayan semua berbaris rapih memadati Selat Lembeh. Kapal-kapal dikreasikan sedemikian rupa sehingga menjadi atraksi sendiri bagi wisatawan.
"Ada juga wisatawan mancanegara yang ikut parade. Mereka ke Lembeh umumnya itu High-end Diver," ucap Max.
Di kesempatan yang sama, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, FPSL Harus berkelanjutan ditahun depan harus sudah ditetapkan tanggalnya pastinya sehingga promosi yang dilakukan juga lebih maksimal.
"Festival seperti ini yang sangat baik untuk perekonomian masyarakat. Dan juga harus memiliki keberpihakan kepada masyarakat atau community based. Misalnya kuliner-kuliner khas yang sudah di kurasi sehingga bisa disuguhkan. dan yang terpenting harus ramah lingkungan. Sangat sayang jika keindahan selat lembeh tidak dilestarikan," ucap Esthy yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Bahari Kemenpar Florida Pardosi.