Kamis, 06 Februari 2014 – 08:08 WIB
SURABAYA - Di tengah kondisi makroekonomi yang belum stabil dan memasuki tahun politik, animo perusahaan untuk mencari dana lewat pasar modal masih tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya perusahaan yang bakal melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal I 2014.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen menyatakan, potensi IPO bisa mencapai 13 perusahaan. Perinciannya, lima perusahaan sudah pasti go public, sedangkan sisanya telah mendaftarkan diri dengan menggunakan laporan keuangan September 2013. Masa kedaluwarsa laporan keuangan yang digunakan dalam IPO maksimal 6 bulan.
''Tujuh perusahaan punya batas waktu untuk melakukan IPO hingga awal April 2014. Tapi, bergantung kesiapan mereka. Yang jelas, lima sudah pasti,'' katanya di sela sosialisasi Perubahan Peraturan Bursa No I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan Perusahaan Tercatat kemarin. Kegiatan tersebut diikuti 33 emiten yang berkantor pusat di Jatim.
Lima perusahaan yang sudah pasti listing, antara lain, PT Graha Layar Prima yang merupakan pengelola jaringan bioskop Blitzmegaplex yang telah menunjuk PT Indo Premier Securities sebagai penjamin emisi (lead underwriter) dan PT Intermedia Capital, induk usaha stasiun televisi AnTV.