13 ribu Rumah Terencam Banjir, Duh Banyak Sampah Tersumbat
jpnn.com, PASURUAN - Tercatat sebanyak 13.421 rumah di 7 kecamatan di Kabupaten Pasuruan, terendam banjir. Puluhan ribu pemukiman tersebut diterjang banjir akibat intensitas hujan tinggi dan merata selama 8 jam pada Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, 7 kecamatan terdampak banjir diantaranya Winongan, Bangil, Beji, Kraton, Gempol, Grati dan Rejoso.
Dari tujuh kecamatan tersebut, banjir paling parah terjadi di Desa Prodo, Kecamatan Winongan serta Desa Kedawung Kulon dan Kedawung Wetan, Kecamatan. Dimana ketinggian air mencapai 1 meter.
"Paling besar di Desa Prodo dan Desa Kedawung. Tinggi air banjir sampai satu meter," kata Tecto.
Tak hanya menerjang rumah warga, banjir kali ini juga menenggelamkan area pertanian hingga meluber ke jalan pantura. Dari pantauan di lapangan, banjir membuat Jalan Raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton; serta Jalan Raya depan Samsat Polres Pasuruan dan Jl Raya Beji tergenang sehingga menyebabkan banyak kendaraan yang balik kanan, dan memilih memutar arah.
Menurut Tecto, banjir kali ini membuat banyak rumah warga yang awalnya tak pernah kebanjiran, kini tergenang. Hal itu disebabkan drainase di sekitar pemukiman warga yang tak sempurna, sehingga tak bisa menahan debit air akibat banyaknya sampah yang menyumbat saluran-saluran air.
Untuk itu, dia mengimbau warga untuk menggalakkan gotong royong membersihkan selokan atau aliran air yang tersumbat oleh sampah rumah tangga.
"Saya imbau warga untuk bergotong-royong membersihkan selokan dan saluran air agar debit air bisa dikendalikan. Kalau tersumbat, akibatnya masuk ke rumah warga seperti yang terjadi kemarin," katanya.
Sementara itu, meski puluhan ribu rumah terendam banjir, Pemkab Pasuruan belum mendirikan dapur umum. Hal itu disebabkan debit air banjir yang cepat surut.