1,5 juta Warga Jatim Ditargetkan Ikut Literasi Digital
Pada kesempatan yang sama Frida Kusumastuti Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia mengatakan pihaknya telah diminta untuk mengembangkan kurikulum dari siberkreasi dan kominfo menjadi empat modul.
"Ada cakap literasi digital kemudian ada aman media digital juga ada etis dalam media digital dan budaya dalam media digital. Dari sana kami kembangkan menjadi 17 indikator, yang mana masing-masing berisi tentang kompetensi-kompetensi yang telah digabung dengan 10 level hasil pengembangan jaringan pegiat literasi digital," tutur Frida..
Peluncuran modul, diawali dengan penyelenggaraan delapan workshop yang bertemakan : Terampil Mengajar di Era Digital; Makin Cakap Digital Internet AmanStrategi Melawan Hoaks di Dunia Digital; Makin Cakap Digital dengan Beretika & Berbudaya di Dunia Maya; Tenaga Pendidik Makin Cakap Digital; Profesi Baru di Era Digital; Kelas Creative Copy Writing untuk Pemula; dan Makin Cakap Digital dengan Bertoleransi di Dunia Maya.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pakar, praktisi hingga penggiat literasi digital seperti Diena Haryana (Yayasan Sejiwa), Indriatno Bayumurti (ICT Watch)i, Amykamila (Media Network), Romzi Ahmad (AIS), Said Hasibuan (Sekjen RTIK Indonesia), Rifky Indrawan (Ketua Relawan TIK Lampung), Savero Dwipayana (KCPEN), Marthunis (Sukma Bangsa Pidie), Alhudri (Dinas Pendidikan Aceh).
Ada juga Ramadhan (Guru Penggerak Kemendikbud), Hamid Sarong (Forum Kerukunan Umat Beragama Aceh), Septiaji Eko (Mafindo), Donny BU (Kominfo), Ambar Sari Dewi (UIN Sunan Kalijaga), Aminullah (Kim Mojo Surabaya), Fitria Widiyani (Universitas Bhayangkara), Devie Rahmawati (Kominfo). (flo/jpnn)