153 Unit Rumah di Lembah Bakkara Berpotensi Jadi Homestay
Arus wisatawan terbuka lebar. Singapura yang merupakan pusatnya wisatawan dunia, mulai tertarik ke Danau Toba. Danau Toba pun makin terlihat seksi. Karena itu dibutuhkan atraksi lain yang dapat menunjang keberadaan Danau Toba. Salah satunya adalah di Lembah Bakkara ini.
“Istana Sisingamangaraja menjadi daya tarik di Bakkara. Akses saat ini tidak masalah karena sedang dikerjakan. Untuk amenitas, Kementerian Pariwisata siap mendukung dan memberi pendampingan. Terutama homestay,” kata Menpar.
Kehadiran Menpar disambut antusias masyarakat. Disimbolkan dengan memakaikan ulos kepada Menpar dan diantar masuk menuju Istana Sisingamangaraja.
Lembah Bakara memang menyimpan potensi wisata yang tinggi. Utamanya di kekuatan budaya. Bakara dulunya adalah pusat peradaban, tercermin dari adanya Istana Raja Sisingamangaraja yang sudah menjadi objek wisata. Selain itu juga terdapat budaya pertanian tradisional Masiripa dan sanggar seni Batak.
Desa Lembah Bakara juga dikeliling oleh perbukitan. Di Desa ini juga memiliki keunikan, yakni adaya batu vulkanik yang bertebaran di tengah sawah. Desa ini juga berbatasan langsung dengan Danau Toba dan memiliki pantai. Cukup langka di Danau Toba. Desa ini juga memiliki beberapa air terjun.
Di desa ini pula terdapat potensi 153 unit rumah yang terdata untuk dijadikan homestay. Untuk itu Menpar menyatakan, Kemenpar akan memberi 150 bantuan untuk stimulus Homestay. Yakni berupa pemberian kasur, selimut, spresi, handuk dan buku tamu.
Nantinya pengelolaan operasional akan difasilitasi melalui pendampingan oleh Kementerian Pariwisata dan rencana pembangunan tahun depan akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kementerian terkait.
Dalam pengelolaan homestay, nantinya kepemilikan tetap ada di masyarakat. Namun pengelolaannya akan diserahkan kepada ahlinya dan dibantu oleh Kemenpar. Hingga pemasarannya juga dapat dibantu dalam pemasaran penjualan sewa homestay secara digital.