17 Dokter Spesialis Mengundurkan Diri Sudah Bertugas Lagi
Dasarnya adalah pertimbangan kemanusiaan. Pemprov Sulbar juga berjanji mengecek kondisi RS Regional Sulbar.
”Kami sebetulnya telah sepakat menanggalkan status ASN. Tetapi, karena ada beban moril. Jika disinggung masalah pasien, kami luluh,” kata Harpandi.
Efek pengajuan pengunduran diri mereka memang panjang. RS Regional Sulbar bahkan sempat menolak pasien.
Setidaknya dua pasien yang masuk instalasi gawat darurat (IGD) tertolak dan diberi rujukan ke RS lain.
Salah satunya adalah Bulan Indah Sari, 17, warga Karema Selatan, yang menderita diare akut dan dirujuk ke RS Mitra Mamuju.
Satunya lagi Srywahyuni, 2, warga Botteng, yang mengalami demam tinggi, dirujuk ke RS yang sama.
Direktur RS Regional Sulbar Andi Munasir membenarkan kondisi tersebut. Dia mengatakan, penolakan terhadap pasien terpaksa dilakukan karena dokter spesialis sedang kosong.
Dokter jaga di IGD juga tidak mampu melayani pasien yang baru datang.