17 Tahun Berjuang, Korban Kerusuhan SARA Akhirnya Dapat Kompensasi Rp 1 Miliar
jpnn.com, GUJARAT - Tak ada senyum bahagia di wajah Bilkis Bano saat beberapa media datang ke rumahnya. Bano menjadi sorotan khalayak. Mahkamah Agung (MA) India baru-baru ini memutuskan bahwa dia berhak mendapat kompensasi USD 71 ribu (Rp 1, 031 miliar), pekerjaan di pemerintahan, dan sebuah rumah yang lokasinya sesuai dengan keinginan Bano.
Yang membayar semuanya adalah pemerintah Gujarat, India. Itu adalah kompensasi terbesar yang pernah diberikan kepada korban kerusuhan maupun pemerkosaan.
"Saya senang dengan keputusan tersebut. Ada banyak teman, aktivis perempuan, dan petugas yang membantu saya mendapatkan keadilan," tegas perempuan 36 tahun itu seperti dikutip Al Jazeera.
Bano memang patut senang. Setelah 17 tahun berjuang, dia akhirnya mendapat keadilan.
Bano adalah korban pemeriksaan masal saat terjadi kerusuhan di Gujarat 2002 lalu. Sebanyak 13 anggota keluarganya dibantai saat itu. Termasuk putrinya yang masih berusia 3 tahun. Karena itu, meski keadilan berada di pihaknya, dia tak bisa benar-benar bersukacita. Sebab, orang-orang yang dicintainya tak akan pernah kembali ke pelukannya.
BACA JUGA: Kematian Sopir Angkot Picu Kerusuhan SARA, Sangat Mencekam
Kepada media, Bano menceritakan pengalamannya saat kerusuhan antaragama di Gujarat terjadi pada 2002. Kala itu dia masih berusia 19 tahun dan hamil 5 bulan.
Semua bermula saat kereta yang berisi 60 umat Hindu terbakar. Mereka marah dan menuduh umat muslim sebagai pelakunya. Pembantaian berkobar dengan cepat.