1.764 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Kerugian Petani Mencapai Rp 35,28 Miliar

"Kematian ikan paling banyak terjadi periode Desember 2021 tersebar di seluruh nagari atau desa ada di daerah itu," katanya.
Rosva menjelaskan kematian ikan ini terjadi disebabkan curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu, sehingga terjadi pembalikan air dasar ke permukaan danau. Akibatnya, lanjut dia, oksigen di Danau Maninjau berkurang dan ikan menjadi pusing dan mati.
Beberapa menit setelah itu, tambahnya, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau. "Air danau tercemar akibat sebagian petani membuang bangkai ikan ke dalam danau," katanya.
Sebelumnya, pihaknya telah mengimbau petani agar tidak menebar bibit ikan mulai September sampai Januari, karena risiko kematian cukup tinggi saat itu.
Namun, kata dia, petani tidak mengindahkan imbauan itu dan tetap menebar bibit ikan. (antara/jpnn)