18 WNI Tewas di Sel Tahanan, Dave Laksono Tuntut Penjelasan Malaysia
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono murka mendengar laporan tentang nasib 18 WNI yang tewas selagi ditahan di Depo Tahanan Imigrasi (DTI) di Sabah, Malaysia.
Menurutnya pemerintah harus menuntut penjelasan lengkap dan pertanggungjawaban pihak Malaysia.
"Kejadian tersebut jika benar ada dugaan penganiayaan, perlu mendapatkan klarifikasi resmi dari Pemerintah Malaysia tersebut. Investigasi harus segera dilakukan oleh Pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk mengetahui penyebab dan mengapa kejadian itu bisa terjadi. Sebagai Anggota Komisi I DPR RI, saya mengecam keras peristiwa ini karena posisi para korban sedang menunggu proses deportasi yang seharusnya tidak diperlakukan seperti tahanan tindakan kejahatan berat," ungkap Dave dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/6).
Di sisi lain, Dave menekankan, peran Kedutaan besar Indonesia di Malaysia juga harus lebih aktif memantau kejadian ini dan diperlukan pernyataan terbuka kepada publik tentang kondisi para WNI yang mengalami deportasi tersebut.
"Kementerian Luar Negeri diharapkan responsif aktif serta memanggil Kedubes Malaysia karena jumlah korban dan kondisi meninggalnya sangat tidak manusiawi. Saya atas nama Anggota Komisi I DPR juga telah bersurat ke Kedubes Malaysia di Indonesia untuk meminta klarifikasinya atas peristiwa tersebut," tegas Dave.
Selain itu, tambah dia, Pemerintah Malaysia diharapkan menunjukkan tindakan manusiawi terhadap para WNI ataupun WNA yang terkena deportasi.
"Perlakuan dengan model DTI tersebut sangat melanggar prinsip hak asasi manusia (HAM) dan ini akan menjadi konsekuensi berat jika itu terjadi pelanggaran.
Klarifikasi dari pemerintah Malaysia terkait DTI dan informasi tentang situasi penampungan tersebut harus jelas diterangkan kepada masyarakat internasional dan pemerintahan Indonesia," tandas Dave. (dil/jpnn)