180 Laporan Kecurangan Pemilu, Semua Menuduh Petahana
jpnn.com, BANGKOK - Minggu (24/3) demokrasi di Thailand diuji. Mereka mengadakan pemilu pertama pascakudeta militer 2014. Sayang, kembalinya demokrasi ke bumi Siam dinodai kecurangan.
Di Bangkok, seorang tentara terekam kamera sedang memantau rekan sejawatnya yang tengah memberikan suara di salah satu tempat pemungutan suara (TPS). Sepertinya, dia sedang mengawasi. Tentu saja pemandangan tersebut menyiratkan kecurangan.
BACA JUGA: Jangan Ditiru Ya, Kecurangan Petahana di Pemilu Thailand Parah Banget
Celakanya, kamera yang merekam aksi tersebut adalah milih salah satu stasiun televisi lokal yang tengah menyiarkan proses pemilu. Si tentara sepertinya tak sadar dengan kamera yang menyorotnya. Begitu siaran tersebut muncul, dugaan kecurangan yang sejak awal menguar tak bisa dibantah. Buktinya sangat solid.
Itu adalah bukti nyata yang bisa dilihat seluruh penduduk di penjuru Thailand. Partai-partai anti junta militer langsung ramai-ramai mengajukan komplain ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hingga kemarin, Sabtu (30/3), sudah ada 180 komplain kecurangan yang masuk ke penyelenggara pemilu Thailand tersebut.
''Ada prajurit militer yang berdiri di TPS untuk melihat apakah prajurit lainnya memberikan suara pada partai tertentu,'' ujar Chris Potranan, kandidat legislator Partai Future Forward.
Potranan tak terima. Bagi dia, itu adalah intimidasi kepada pemilih. Kecurangan tersebut juga merugikan para kandidat Future Forward. Partai yang baru berdiri setahun lalu itu memang meraup banyak dukungan dari pemilih pemula. Mayoritas di kota-kota besar seperti Bangkok.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Pemilu Thailand yang Penuh Kecurangan