180 Laporan Kecurangan Pemilu, Semua Menuduh Petahana
Komplain senada dilontarkan Juru Bicara Future Forward Party Pannika Wanich. Menurut dia, partai promiliter Phalang Pracharat berusaha menyuap pejabat daerah dengan membanjiri mereka dengan uang dan hadiah.
Tujuannya, tentu saja agar mereka berpihak pada partai pengusung Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-o-cha tersebut. ''Itu melanggar hukum, itu bisa dilihat sebagai pembelian suara,'' tegas Wanich sebagaimana dikutip AFP.
Setali tiga uang, para kandidat Pheu Thai Party (PTP) merasa dicurangi. Salah satunya adalah Trirat Sirichantharopas. Dia mencalonkan diri di distrik pemilihan Bangkok.
Menurut dia, penghitungan suara telah dimanipulasi. ''Pengamat kami di TPS melaporkan ketidakakuratan dalam penghitungan suara karena dilakukan di area yang gelap,'' tegasnya sebagaimana dikutip AP.
Tingginya jumlah balot yang dianggap tidak sah tersebut menunjukkan buruknya kinerja KPU. Amael Vier, pejabat urusan program di lembaga independen pengamat pemilu Asian Network for Free Elections (ANFREL), mengungkapkan, karena hal itu, para pemilih mungkin menganggap pemilu kali ini bukan merupakan perwujudan kehendak rakyat. (sha/c22/ano)