198 Jago Tembak Siap Melesatkan Peluru, Dor! Dor!
Namun ketika tiba kembali di Dermaga wijayapura pukul 19.51, wajah Hasan Makarim terlihat lebih rileks. Meski begitu, dia tetap enggan membeber informasi terkait eksekusi. "Semua informasi terpusat di Kejaksaan Agung, semua informasi ada di gedung bundar,"ujarnya singkat.
Sekitar pukul 19.32, serombongan mobil keluarga terpidana mati juga memasuki Dermaga Wijayapura. Rombongan berwajah khas Tiongkok itu juga terlihat terburu-buru. Saat ditanya awak media apakah mereka dari keluarga terpidana mati asal Cina, mereka memilih bungkam.
Eksekusi terhadap para terpidana mati ini selain diikuti pengamanan super ketat, juga menjadi momen yang paling bersejarah. Selain jumlah napi yang harus mengakhiri ajalnya di depan regu tembak jumlahnya cukup banyak, pengamanan maupun personil regu tembak yang dilibatkan cukup banyak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Banyumas (Jawa Pos Grup), regu tembak yang dipercaya untuk memuntahkan timah panas bagi ke-14 terpidana mati ini mencapai 198 personel.
Jumlah ini masih ditambah dengan keterlibatan regu pengawal yang jumlahnya mencapi 140 personel serta ratusan personel lain yang mendapat tugas selama proses eksekusi di ring 1.
Selain di lokasi eksekusi, pengamanan juga dilakukan di sejumlah titik yang masuk kawasan ring II mulai dari kawasan Dermaga Wijayapura hingga dermaga Sodong dan Lapas Batu. Peningkatan pengamanan secara signifikan memang sudah terlihat sejak Rabu (27/7) dengan disterilkanya kawasan Dermaga Wijapaura.
Selain dipasang portal dan barikade, polisi juga memperketat pengawasan kendaraan yang masuk area Dermaga Wijayapura. Malam harinya, ratusan personel Brimob dari Solo dan Purworejo terlihat diseberangkan ke Pulau Nuskambangan.
Kamis (28/7), pasukan Brimob yang diangkut dengan sebuah bus juga menyeberang ke Pulau Nusakmbangan dengan Kapal Pengayoman milik Kanwil Kemenkum HAM Jawa Tengah. Mobil pembawa personel Brimob datang bersamaan dengan kedatangan iring-iringan mobil Patwal milik Ditlantas Polda Jawa tengah.