2 Calon Kepala Badan Otorita IKN Sosok Kontroversial, Bukan Hanya Ahok
jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Hendri Satrio menilai, empat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang diumumkan Presiden Jokowi, merupakan nama-nama yang kompeten.
Keempat nama calon itu adalah Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya Tumiyana, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Nah, Ahok ini memang spesial di hati Pak Jokowi mungkin ya, sangat diperhatian Ahok ini," ucap Hendri saat dihubungi jpnn.com, Sabtu (7/3).
Menurut pengajar di Universitas Paramadina ini, Bambang Brodjonegoro merupakan salah satu menteri aktif yang mengawal pemindahan ibu kota dari awal.
Sementara itu, Azwar Anas dengan segala kekurangan dan kontroversialnya berhasil membawa Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten yang terpandang dan sangat maju. Begitu juga Tumiyana yang cukup berhasil memimpin perusahaan BUMN.
Siapa pun nanti yang dipilih oleh Presiden Jokowi, Hendri hanya mengingatkan supaya jangan bersifat coba-coba. Selain itu, sebelum nama kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara ditetapkan, dasar hukumnya harus sudah ada.
"Untuk Pak Ahok, sebaiknya menyelesaikan dahulu sebagai komisaris Pertamina, atau membuktikan dulu ada perbaikan di Pertamina sebagai komisaris utama. Baru kemudian itu (Kepala Badan Otorita, red). Tetapi kalau memang ini setingkat menteri, harus hati-hati. Jangan ada istilah coba-coba," tutur Hendri.
Di sisi lain, pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini juga mengingatkan, dari empat nama figur pilihan Jokowi tersebut, Ahok merupakan sosok yang paling kontroversial.