2 Desa Tawuran, 3 Rumah Rusak, Polisi dan TNI Siaga
jpnn.com - CIREBON - Suasana hening di Blok Cantilan, Desa Sarabau, Kecamatan Plered, Kamis (7/1) dini hari mendadak heboh dan menegangkan. Suara teriakan dari puluhan orang yang diduga berasal dari Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani datang saling bersahutan.
Puluhan remaja melempari sejumlah rumah yang mereka lewati. Tiga rumah penduduk rusak. Diduga para pelaku melakukan penyerangan setelah sebelumnya tersebar isu salah satu warga Desa Gesik menjadi korban pemukulan oleh warga Desa Sarabau saat terjadi keributan di acara malam pelal Trusmi.
Dari cerita tersebut, kemudian warga Desa Gesik mendatangi Desa Sarabau dan melempari rumah yang dilewati. Tak terima wilayahnya diserang, warga Desa Sarabau pun membalas aksi para pelaku dan berhasil memukul mundur kelompok tersebut.
Beruntung polisi bergerak cepat. Setelah menerima informasi adanya tawuran, pihak kepolisian dari Polres Cirebon, Polsek Plered, Polsek Kedawung dan Polsek Gunung Jati serta anggota TNI dari koramil setempat langsung menuju TKP dan membubarkan massa yang saat itu masih berkumpul.
Kabag Ops Polres Cirebon Kompol Rendra Okta yang saat itu hadir di TKP meminta kepada dua kuwu dari dua desa agar bisa meredam masyarakatnya agar tidak terjadi tawuran susulan.
“Saya minta agar disampaikan kepada tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ulama maupun karang taruna agar bisa meredam tindakan warganya supaya seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar Rendra, seperti dikutip dari Radar Cirebon, Jumat (8/1).
Menurutnya, jika ada masyarakat yang menjadi korban pemukulan agar melapor ke pihak kepolisian. “Ini kan awalnya isu. Jadi sekiranya ada warga yang menjadi korban pemukulan ataupun penganiayaan, agar melapor ke polisi. Bukan malah memancing keributan lebih besar dengan menyerang desa lainnya,” katanya.
Guna menghindari bentrok susulan, petugas kepolisian yang dibantu dengan anggota TNI tetap siaga hingga pagi hari. (dri/adk/jpnn)