2 Kali Operasi, Korban Penembakan Oknum Polisi Meninggal
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, kondisinya semakin parah karena lukanya cukup berbahaya. Tulang belakang dan ususnya rusak. Kalaupun hidup, pasti cacat,” ungkap Dafri.
Menurut Dafri, keluarga masih berkoordinasi untuk mengambil langkah selanjutnya, termasuk menempuh upaya hukum terhadap oknum polisi yang menembak Boy.
“Saya belum bisa berbica banyak soal itu. Semuanya kami serahkan ke keluarga saja seperti apa nantinya,” ujar Dafri.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, oknum polisi yang menembak Boy sedang diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Nunukan.
“Sudah tidak di lapangan. Sebelum prosesnya selesai, maka oknum polisi itu tidak dibenarkan bertugas di lapangan,” ungkap sumber Radar Tarakan.
Sebelumnya, Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi membenarkan ada anggotanya yang menembak Boy.
“Informasinya ada perlawanan dari terduga ini. Makanya ditembak untuk dilumpuhkan. Setelah (Boy) dilumpuhkan, anggota membawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan,” jelas Jepri.
Dia menambahkan, pihaknya masih mendalami kasus itu.