2011, Ekonomi Asia Timur Melemah
Rabu, 08 Desember 2010 – 03:03 WIB
Iwan menyebut, perkiraan pertumbuhan pada tahun 2010 yang diubah menjadi lebih tinggi ini, sebagian besar dikarenakan lebih tingginya pertumbuhan di Tiongkok dari perkiraan semula 9,6 persen, direvisi naik menjadi 10,1 persen pada tahun ini. "Pada 2011, ADB masih mengharapkan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 9,1 persen," ucapnya.
Menurut Iwan, pemulihan ekonomi berbentuk huruf V terjadi di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang, dan tantangan bagi kawasan ini adalah menerapkan kebijakan nasional yang akan mengubah pemulihan ekonomi yang cepat ini menjadi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Meski demikian, lanjut Iwan, perekonomian Asia Timur tidak terlepas dari risiko yang mungkin timbul. Diantaranya, tantangan kebijakan yang berasal dari lambatnya pemulihan di negara-negara ekonomi maju, arus modal masuk, inflasi, serta bubble harga. "Ini berpontensi menimbulkan ketidakstabilan dan proteksionisme," ujarnya.