2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO
jpnn.com, JAKARTA - Pameran bertajuk Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia” di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta resmi dibuka hari ini.
Pameran besutan Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau Indonesian Heritage Agency (IHA) ini berangkat dari gagasan untuk menarasikan ulang sejarah perjalanan dan perdagangan Rempah Nusantara.
Mengisahkan mengenai proses penyebarannya yang sudah terjadi jauh sebelum bangsa Eropa melakukan pencarian dan ekspedisi rempah ke wilayah Nusantara.
Rempah menyebar melampaui batas ruang dan waktu. Rempah telah ditemukan di dalam tubuh dan makam raja-raja Mesir Kuno dari abad ke-13 SM, hingga hadir dalam sepiring hidangan yang kita nikmati hari ini.
Indonesia sendiri melahirkan berbagai jenis Rempah Raja seperti cengkih, pala, dan cendana yang menjadi komoditas utama.
Pada masanya, komoditas rempah-rempah ini bernilai lebih mahal dari emas.
Banyaknya artefak, catatan sejarah, dan keunikan budaya dari masa lalu menggambarkan aktivitas masa lampau masyarakat Nusantara yang membangun jalur perdagangan global yang disebut dengan Jalur Rempah (Spice Routes).
Jalur Rempah memiliki nilai sejarah penting yang dapat menjadi wawasan berguna untuk perkembangan perdagangan global.