2024, UT Buka Prodi Magister Hukum, 7 PTN Top dan 2 Kampus Asing Dilibatkan
Untuk pendekatan penguatan kapasitas kelembagaan Prodi S1 Ilmu Hukum dan MH UT, jelas Wahyu, dilakukan melalui inovasi antara lain kurikulum seperti berbasis OBE, beorientasi Society 5.0 dan Bidkon Hukum.
Strategi pembelajaran, seperti berbasis teknologi pendidikan jarak-jauh synchronous & unsynchronous teaching-learning model, model PBL (Problems Based Learning) dan interactive tutorial model lainnya. Di samping pengembangan 9 Bidang Konsentrasi Hukum.
Selain itu, penguatan kapasitas Prodi S1 Ilmu Hukum dan MH juga dilakukan melalui inter institutional collaborative efforts, seperti seminars, workshops, research and development, dan academic joint-cooperation.
Lebih lanjut dikatakan Wahyu, sasaran jangka menengah dan panjang dari kolaborasi dan kerja sama antarkelembagaan pendidikan tinggi internasional dan keprofesian (asosiasi) hukum nasional, yaitu diarahkan untuk memperkuat sub-kelembagaan Prodi.
Antara lain untuk pengembangan organ Laboratorium dan Klinik Hukum (LKH) dan organ Penerbit (Publikasi) Karya Ilmiah Hukum (PKIH).
"Diharapkan melalui kolaborasi ini, Prodi S1 Ilmu Hukum dan nantinya Prodi Magister Hukum UT mampu meningkatkan kualitas lulusannya yang memenuhi standar nasional dan internasional," ucapnya.
Dalam jangka panjang, tambahnya, kegiatan Pengembangan Bidang Konsentrasi Magister Hukum dan Pengadopsian Problems Based Learning Model pada platform model tutorial Prodi S1 Ilmu Hukum dan Magister Hukum FHISIP UT. Hal ini sangat krusial untuk memperoleh akreditasi standar internasional.
"Dengan diperolehnya sertifikasi standar internasional untuk Prodi berarti merupakan wujud ketercapaian peningkatan layanan pendidikan pada peserta didik," pungkasnya. (esy/jpnn)